MAKASSAR, NALARMEDIA — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan acara Pelatihan Nasional Revitalisasi, Institusionalisasi, dan Standardisasi Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi Indonesia (RISP3TI).
Pembukaan dihelat pada Selasa, 16 Juli 2024, bertempat di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis, lantai 8 Gedung Iqra Unismuh. Acara yang dijadwalkan hingga Kamis, 18 Juli 2024 ini, dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I Unismuh Makassar, Dr Abd Rakhim Nanda.
Jangan Ragu Ajarkan Pancasila
Dalam sambutannya, Abd Rakhim Nanda, menekankan urgensi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Unismuh Makassar menyambut baik kolaborasi ini, dengan harapan visi kegiatan ini dapat berkelanjutan, terutama bagi para dosen pengajar,” ujarnya.
Wakil Rektor I Unismuh itu menyoroti keterkaitan nilai-nilai Pancasila dengan ajaran Islam. Ia menggarisbawahi, “Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa sejalan dengan konsep Tauhid dalam Islam, yang intinya termaktub dalam Surah Al-Ikhlas. Al-Quran juga banyak membahas tentang kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial, yang semuanya selaras dengan sila-sila Pancasila.”
Rakhim Nanda mendorong para dosen untuk tidak ragu mengajarkan Pancasila, dengan catatan memahami akar ilmunya secara mendalam. “Pemahaman yang komprehensif akan mencegah kesalahpahaman dan memastikan penyusunan RPS yang tepat,” pungkasnya.
Acara yang diikuti oleh puluhan dosen dari Unismuh ini dikoordinir oleh Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (LP2AI) yang dipimpin oleh Dr Nasrun.
Program ini diinisiasi Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial (PSBPS) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), di bawah pimpinan Dra Yayah Khisbiyah MA, dengan kerjasama Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum (LBIPU) UMS.
Dalam sambutannya, Dra. Yayah Khisbiyah, MA, selaku Pimpinan PSBPS UMS, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat relevan untuk perguruan tinggi. “Kita melihat peluang bersama untuk melakukan kebajikan kepada generasi muda milenial, caranya mudah dan tersedia di depan mata kita,” ujarnya.
Yayah juga menekankan bahwa kerjasama ini adalah tahun terakhir dengan USAID, namun semangat untuk menjadi garda terdepan dalam mata kuliah Pancasila tidak akan pernah selesai.
“Yang belum tersentuh adalah menyentuh dawai apresiasi mereka, kita baru membidik apresiasi, tapi untuk perubahan perilaku belum terjadi. Mudah-mudahan dengan dilaksanakannya kegiatan ini, semangat komitmen menjadi stabil untuk meneruskan visi dan misi dan akan menjadi catatan amal kebaikan,” tambahnya.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini akan diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk penyusunan modul, advokasi kebijakan, dan pelatihan teknis lainnya. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan materi pendukung seperti buku panduan, sertifikat, dan akses ke Learning Management System (LMS) yang disediakan oleh PSBPS UMS.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan dosen-dosen di Unismuh Makassar dapat berkontribusi lebih maksimal dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada mahasiswa, serta memperkuat peran perguruan tinggi dalam memajukan pendidikan nasional. (rls/red).