Buku Lontara’ Duri: Asal Mula Kerajaan Tallu Batupapan Oleh Prof. Dr. H. M. Syukur Abdullah

banner 325x300

Sebuah a  manuskrip Lontara’ asli yang dikumpulkan dan dikerjakan oleh orang-orang Duri sendiri

Buku Lontara’ Duri: Asal Mula Kerajaan Tallu Batupapan Edisi 2024 yang disusun Oleh Prof. Dr. H. M. Syukur Abdullah, resmi diterbitkan di Makassar oleh Syukur Foundation, di Gedung IPTEK Universitas Hasanuddin (Unhas), Selasa (20/08/2024).

banner 728x90

Peluncuran tersebut dihadiri oleh oleh Rektor Unhas,  Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc, Antropolog asal Duri dan Guru Besar Jurusan Antropologi, FISIP, Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Munsi Lampe, MA.

Manager Penerbitan dan Editor Eksekutif, Mirwan Andan, perwakilan dari Syukur Foundation yang juga merupakan anak-anak dari Pak Syukur Abdullah, Sukma dan Titien Syukur.

Butuh jarak tempuh sekitar 35 tahun dan kerja bersama agar buku ini sampai ke tangan pembaca seperti sekarang dan dapat diakses oleh berbagai kalangan.

Sepeninggal Prof. Syukur yang wafat pada 1992, baru sekitar seperempat abad kemudian, tepatnya pada 2015, para penerus beliau yang terdiri dari istri, anak-anak, menantu dan kerabat dekat termasuk sepupu Prof. Syukur, sutradara film Riri Riza berinisiatif melanjutkan proyek pemajuan kebudayaan yang tonggaknya sudah ditancapkan sejak 1986 ini.

Bagi istri, anak-anak, menantu dan kerabat mendiang Pak Syukur, melanjutkan penerbitan naskah Lontara’ Duri dalam bentuk dan rupa yang menarik dan bisa dibaca oleh kalangan luas, adalah kewajiban yang perlu dipenuhi.

Ir. Sukmawati Syukur, M.sc, pendiri dan pembina Syukur Foundation mengutarakan alasannya mengapa Lontara’ Duri ini menjadi penting untuk dimanuskripkan, di dalamnya ada begitu banyak hal-hal yang berbicara mengenai kepemimpinan yang bijaksana, kedermawanan.

“Termasuk etos kerja, dan praktek kehidupan nenek moyang kami di Tanah Duri yang menghargai kemanusiaan,

sehingga kami merasa wajib menerbitkan naskah ini dan juga sebagai upaya melanjutkan apa yang sudah dimulai oleh orang tua kami”, tutur Ir. Sukmawati Syukur, M.sc.

Selama proses riset penerbitan Edisi 2024 ini yang dimulai sejak Agustus 2020, dilakukan  kunjungan berkali-kali ke Tanah Duri (terutama di lokasi di mana Tallu Batupapan pernah  berdiri), juga  untuk menemui Hasan Basri yang sampai saat itu masih menyimpan ingatan yang jelas mengenai upaya Prof. Syukur dan tim (termasuk dirinya) pada 1986 dalam menerbitkan naskah Edisi 1986 secara terbatas.

Mendiang Hasan Basri kemudian mendampingi mendiang Prof. Syukur dalam meneliti, menemukan, mencatat, mentranskrip, menerjemahkan dan menyusun ulang serpihan Lontara’ Duri ini yang sebelumnya tercecer di sejumlah tempat.

Pada April 2024, naskah ini akhirnya rampung dan siap terbit. Edisi 2024 berisi sejumlah hal baru, baik secara kemasan, maupun isi, dengan tujuan buku ini bisa menarik pembaca dan bisa  disimpan sebagai koleksi untuk jangka waktu yang lama.

Bekerja sama dengan fotografer asal  Salukanan dan Makassar, buku ini berisi seratus lebih foto baru bentang alam kawasan Duri,  terutama nama-nama tempat yang disebut di teks Lontara’ Duri.

Buku ini juga didukung oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang mencetuskan dan menjalankan program Dana Indonesiana untuk penerbitan dan alih wahana karya sebagai karya pengetahuan maestro oleh LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan), sehingga memungkinkan naskah ini akhirnya bisa hadir di tangan pembaca.

Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Republik Indonesia menyampaikan apresiasinya dengan diluncurkannya buku Lontara’ Duri ini.

“Ada dua bentuk apresiasi yang perlu diberikan kepada publikasi Lontara’ Duri ini: pertama, terhadap inisiatif ilmuwan asal Duri Enrekang, Prof. Dr. Syukur Abdullah yang pada 1986-1987 meriset, mentranskrip ke abjad latin dan menerjemahkannya ke bahasa Indonesia, lalu menerbitkannya secara terbatas.

“Kedua, atas upaya kolaboratif Syukur Foundation menghadirkannya ke hadapan kita. Dengan terbitnya naskah Lontara’ Duri ini sekali lagi membuktikan bahwa banyak kerja-kerja serius dan menyenangkan di Indonesia yang bertujuan memajukan kebudayaan”, tutur Hilmar Farid. 

Buku ini sudah bisa dinikmati oleh khalayak luas dengan cara mengisi formulir yang ada pada tautan di instagram @syukurfoundation. Pantau terus kanal-kanal media sosial Syukur Foundation, atau hubungi Tim Publisis film Buku Buku Lontara’ Duri: Asal Mula Kerajaan Tallu Batupapan. (rls/red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *