MAKASSAR, NALARMEDIA — Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Prof. Andi Sukri Syamsuri tegaskan prosesi Ta’aruf Mahasiswa Baru Unismuh Makassar penuh dengan kedamaian tanpa kekerasan.
“Semua harus penuh dengan kedamaian dan selama ini penyambutan Mahasiswa Baru (Maba) di Unismuh Makassar memang tidak ada istilah kekerasan,”ungkap Prof. Andis sapaannya di Balai Sidang Unismuh Makassar saat usai pembukaan Ta’aruf tingkat universitas, Kamis (5/09/2024).
Menurut Prof. Andis penyambutan yang dilakukan Unismuh Makassar rutin dilakukan setiap tahun sebagaimana biasanya setiap universitas dalam melakukan penyambutan. Konten penyambutan ini memperkenalkan kepada mereka bagaimana dunia kampus.
“Makanya hari ini materinya tentang universitas kemudian fakultas, Prodi dan terakhir lembaga mahasiswa yang terutama mereka harus mengenal seperti bagaimana kehidupan kampus karena perlu diketahui posisi mahasiswa beda dengan siswa,” tegas Prof. Andis.
Telah diketahui Sebanyak 3.183 orang Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengikuti Ta’aruf tingkat Universitas yang akan berlangsung selama tiga hari.
Adapun tema yang diangkat “Internalisasi Regulasi Institusi menuju internasionalisasi Unismuh Makassar yang terkemuka, unggul, terpercaya dan Mandiri”.
Sebelumnya Rektor Unismuh Makassar Dr. Abd Rakhim Nanda dalam sambutannya mengatakan kepada seluruh mahasiswa baru Unismuh Makassar nantinya mampu menggali talenta atau kemampuannya dengan maksimal di Unismuh Makassar.
“Selain kemampuan akademik di Unismuh Makassar seluruh mahasiswa harus mampu menggali talentanya melalui organisasi yang ada di Unismuh Makassar. Mulai dari tingkat jurusan dan berbagai organisasi yang lainnya,” tandas Rakhim Nanda.
Hal tersebut sudah seharusnya dilakukan, menurut Rakhim Nanda kesempatan tersebut merupakan dasar bagi mahasiswa untuk menjadi seorang pemimpin pada masa yang akan datang.
“Mahasiswa Baru yang bergabung di Unismuh Makassar merupakan Manusia Dewasa Muda dititipkan kepada Unismuh Makassar yang nantinya tidak menjadi kaum rebahan melainkan menjadi generasi akademik yang bisa berbakti bagi bangsa dan negara,” tegas Rakhim. (aca/nlr).