MAKASSAR, NALARMEDIA — Senada dengan perkembangan digital yang semakin menggeliat. Kementerian Koperasi dan UMKM (KemenkopUMKM) Republik Indonesia terus mendorong peningkatan Startup di tanah air.
Dorongan tersebut direalisasikan dengan menggandeng Universitas Hasanuddin (Unhas).
Hal tersebut terungkap dalam kegiatan Demo Day yang bertajuk “Empowering Startup Through Collaborative Partnership”, di Hotel Gammara, Jumat (20/9/2024).
Kegiatan ini melibatkan puluhan startup dari Unhas. Dari 35 startup yang telah mengikuti berbagai tahap, tersisa 23 yang berlanjut dalam program ini.
Direktur Inkubasi Bisnis Teknologi dan Science Techno Park Unhas, Fauzi R. Rahim, menuturkan KemenkopUMKM telah lama berkolaborasi dengan Unhas, dan kali ini Unhas kembali terpilih dalam kegiatan ini.
“Proses ini merupakan hasil akhir dari inkubasi yang dimulai dengan seleksi startup,” ujar Fauzi.
Kemudia dilanjutkan, sambung Fauzi dengan pelatihan yang mencakup materi keuangan, hukum, hingga paket bisnis.
“Hari merupakan ,tahap terakhir atau memfinalisasi proses tersebut,” tandas Fauzi.
Para startup juga memerlukan waktu enam bulan untuk dipertemukan dengan berbagai mitra, termasuk perbankan dan perusahaan.
“Yang menarik, ada pihak dari Jepang yang telah memilih 3-5 startup global. Mereka yang hadir hari ini benar-benar datang untuk memberikan ulasan,” tegas Fauzi.
“Startup ini tidak bisa berjalan sendiri, ada banyak pihak yang terlibat untuk membangun dan melanjutkan bisnis mereka,” sambung Fauzi.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulsel, Asharie Fakhsirie Radjamilo, mengapresiasi kegiatan ini dan berharap startup dapat terus berkembang di Sulsel.
“Sulsel saat ini menjadi lumbung startup. Sudah ada 61 startup yang berkembang, dan kami berharap anak muda di Sulsel semakin terdorong untuk mengembangkan usaha mereka di wilayah masing-masing,” tandasnya.
Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha, Cristina Agustin, berharap kegiatan ini dapat menghubungkan startup dengan investor, inkubator, dan perbankan.
“Kerja sama dengan Unhas sebelumnya berjalan baik, dan kami kembali berkolaborasi. Tidak mudah memilih kampus di Indonesia, dan kami memilih Unhas lagi karena mereka kapabel, memiliki integritas tinggi, dan terpercaya. Tidak semua kampus bisa mencetak startup yang sesuai dengan harapan kami,” ujar Cristina.
Ia juga berharap pemerintah daerah dapat mengembangkan inkubator startup ini. “Provinsi ditargetkan minimal memiliki 50 inkubasi startup, dan setiap kabupaten/kota sebanyak 20,” harapnya. (aca/nlr).