WAJO, NALARMEDIA — Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Wajo menyuarakan pentingnya menjaga kedamaian dan mengedepankan politik santun selama proses pemilihan berlangsung.
Ketua PD Muhammadiyah Wajo, Andi Pallawa Rukka menyebut, Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan yang memiliki akar kuat di tengah masyarakat Wajo.
“Muhammadiyah merasa terpanggil untuk berkontribusi dalam mewujudkan Pilkada yang damai dan bermartabat. Kami mengajak seluruh kelompok, tim sukses, organisasi masyarakat, partai politik, dan khususnya seluruh masyarakat Kabupaten Wajo agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang beradab dan sesuai dengan kearifan lokal kita,” kata Pallawa Rukka.
Lebih lanjut, Andi Pallawa Rukka menekankan beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan oleh seluruh elemen masyarakat. Termasuk situasi Kantibmas.
“Pertama, mari kita bersama-sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat selama pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Tahun 2024,” tukasnya.
Keamanan dan kedamaian adalah fondasi utama bagi terselenggaranya Pilkada yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Ketua PD Muhammadiyah Wajo ini juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian.
“Di era digital ini, kita harus lebih bijak dan cerdas dalam menggunakan media sosial. Mari kita stop penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian yang dapat memicu perpecahan di masyarakat. Sebagai warga Wajo yang berbudaya, kita harus mengedepankan etika dalam bermedia sosial dan berkomunikasi,” tegasnya.
Andi Pallawa Rukka juga menyoroti pentingnya menjaga integritas proses pemilihan dengan menolak segala bentuk politik uang.
“Politik uang dalam bentuk apapun harus kita tolak bersama. Praktik ini bukan hanya menciderai proses demokrasi, tetapi juga bertentangan dengan ajaran agama dan nilai-nilai luhur yang kita anut. Mari kita buktikan bahwa masyarakat Wajo tidak bisa dibeli dengan iming-iming materi sesaat,” pesannya dengan tegas.
Tak kalah pentingnya, Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Wajo ini mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah persatuan.
“Janganlah kita menjadi alat provokasi yang dapat mengadu domba dan merusak persatuan kita. Perbedaan pilihan politik adalah hal yang lumrah dalam demokrasi, namun jangan sampai mengorbankan persaudaraan dan kerukunan yang telah lama kita bangun bersama. Ingatlah filosofi ‘Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge’ yang menjadi pegangan hidup kita,” ujarnya mengingatkan. (rls/red).