MAKASSAR, NALARMEDIA — Pengurus Wilayah Ikatan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (IKAPROBSI) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tenggara ( Sultra) gelar seminar nasional dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dengan topik “Kecerdasan Buatan (AI) Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dan Pengembagan Kurikulum, di Sheraton By Four Point, Sabtu (2/11/2024).
Adapun yang menjadi pembicara yakni Ketua IKAPROBSI Sulsel dan Sulteng juga Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Prof. Andi Sukri Syamsuri, Ketua Umum IKAPROBSI Pusat, Prof. Sarwiji Suwandi dan Koordinator Prodi S3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unesa Surabaya.
Prof. Andi Sukri Syamsuri mengatakan kegiatan seminar yang selenggarakan IKAPROBSI Sulsel dan Sulteng masih dalam rangkaian Bulan Bahasa yang diperingati setiap 28 Oktober.
Dan pada kegiatan tersebut sambung Prof. Andis sapaanya terdapat 14 perguruan bergabung. Perguruan Tinggi (PT) merupakan PT yang memiliki Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI).
“Selain seminar juga dilakukan Rakerwil IKAPROBSI Sulsel dan Sulteng dan pada Rakerwil ini kita akan menyusun Program Kerja (Proker) satu tahun kedepan,” tanda Prof. Andis.
Program Kerja (Proker) tersebut, sambung Prof. Andis diantaranya kegiatan setiap bulan kemudian terkait dengan akreditasi setiap Prodi yang ada di Perguraun Tinggi yang memiliki Prodi Sastra Indonesia.
“Dan untuk seminar ini kita membicarakan terkait kecerdasan buatan sekaitan dengan jurusan PBSI,”tukas Prof. Andis.
Sementara Prof. Sarwiji Suwandi menyebut Prodi PBSI memang salah satu Program Studi (Prodi) yang memiliki peminat cukup banyak dibandingkan dengan berbagai Prodi lain yang ada di Perguruan Tinggi (PT).
“Mengapa begitu, karena lulusan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia selain bisa bekerja sebagai guru, mereka juga bisa bekerja di perguruan tinggi sebagi dosen bagi lulusan S2 dan S3, tidak hanya menjadi dosen Prodi tempat di mana mereka bekerja tapi lulusan PBSI khususnya S2 dan S3 bisa menjadi di berbagai Prodi,” tukas Prof Sarwiji.
Menurut Prof. Sarwiji, lulusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia khusus S2 dan S3 dapat menjadi tenaga pengajar diberbagai Prodi lainnya sesuai dengan amanat UU bahwa Prodi apapun di Perguruan Tinggi itu harus diberi mata kuliah Bahasa Indonesia.
“Misalnya Prodi Matematika bisa mengajar di Prodinya sendiri tapi kalau Prodi PBSI bisa mengajar di Prodi manapun di Fakultas apapun diberbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, maka PBSI merupakan Prodi cukup banyak diminati oleh masyarakat kita,” tegas Prof. Sarwiji.
Ketua Panitia Seminar Nasional dan Rakerwil IKAPROBSI Sulsel dan Sultra, Dr Muh Akhir, M.Si melaporkan kalau peserta seminar dilaksanakan secara hybrid sebanyak 120 orang.
Para peserta berasal dari 15 perguruan tinggi yang mengelola prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia diantaranya; Unismuh Makassar, UMI, Universitas Bosowa, UIM, UNM, UIN Alauddin, Universitas Pancasakti, Universitas Sawerigading, Universitas Muhammadiyah Bone.
Universitas Muhammadiyah Bulukumba, Universitas Cokroaminoto, UKI Toraja, Universitas Puangrimagglatung, Institut Turatea Indonesia.
Tampil selaku pembicara, Ketua Umum IKAPROBSI, Prof Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. Ketua IKAPROBSI Wilayah Sulsel dan Sultra, Prof Dr Andi Sukri Syamsuri, M.Hum dan, Koordinator Prodi S3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNESA Surabaya, Dr. Suhartono, M.Pd.
Moderator pada seminar ini adalah Ketua Prodi S2 Bahasa Indonesia Pascasarjana Unismuh Makassar, Prof Dr Munirah, M.Pd. (aca/nlr).