MAKASSAR, NALARMEDIA — Minimnya keterampilan berbahasa menjadi kendala utama bagi pekerja imigran. Olehnya jika ingin menjadi pekerja imigran hal paling dasar yang harus dikuasai yakni Bahasa Asing, sesuai dengan negara tujuan.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Zulfikar Ahmad Tawalla, S.Pd, M.I.Kom. saat kuliah tamu di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sabtu (16/11/2024).
Mengangkat topik “Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia” Zulfikar menyebutkan di Jerman misalnya bagi pekerja imigran khususnya perawat dianggap memiliki kualitas pelayanan yang terbaik.
Hal ini menjadi kesempatan untuk mengirim perawat kesana. Namun yang menjadi kendala, sambung Zulfikar, yakni dengan keterbatasan penguasaan bahasa Jerman.
Menilik hal tersebut, Zulfikar berharap Unismuh Makassar untuk lebih awal memberikan bekal penguasaan bahasa Asing bagi mahasiswa. Sehingga peluang tersebut dapat digunakan dengan baik.
“Saat ini, kita sedang mencari cara produktif bersama agar pengiriman pekerja migran ke luar negeri benar-benar memenuhi standar yang dibutuhkan di negara tujuan,” tandas Zulfikar yang juga Alumni Unismuh Makassar.
Selain itu, pada kesempatan tersebut Zulfikar menyinggung saat dirinya menimba ilmu di Unismuh Makassar. Pada saat tersebut mengambil jurusan Pendidikan Matematika.
“Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk berterima kasih kepada Unismuh yang sudah banyak membantu dan memberikan pendidikan, pengajaran, serta berbagai hal lainnya kepada saya,” ujar. Zulfikar.
Sementara Rektor Unismuh Makassar Dr Abd Rakhim Nanda, Unismuh Makassar bersyukur lantaran alumninya telah diberikan kepercayaan oleh Presiden RI Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Olehnya itu, Kata Rakhim sapaannya jika Zulfikar berhasil menjalankan tugas negara dengan baik, hal itu sudah merupakan kontribusinya sebagai alumni Unismuh.
Zulfikar yang telah diberikan jabatan,sambung Rakhim, sekarang saatnya berbuat dengan kewenangan yang ia miliki untuk memperkuat pelayanan dan perlindungan kepada pekerja migran Indonesia. Sebab, jabatan yang ia emban akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt.
Pada kesempatan yang sama tersebut Wakil Rektor II Unismuh Makassar, Prof Andi Sukri Syamsuri, yang bertindak sebagai penanggung jawab acara, mengucapkan terima kasih kepada Wamen yang telah berkesempatan bertandang di Unismuh Makassar.
Ia menyebutkan kegiatan tersebut melibatkan partisipasi aktif 400-an mahasiswa dari berbagai fakultas di Unismuh Makassar.
“Para mahasiswa yang hadir berasal dari fakultas yang relevan dengan program yang akan disosialisasikan. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman mendalam kepada mereka,” tukas Prof. Andis Sapaanya.
Ia berharap, agar para alumni Unismuh Makassar dapat meniti karier di luar negeri dengan dukungan perlindungan dari negara.
Apatah lagi, pada kesempatan tersebut dirangkaikan dengan sosialisasi penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia, yang terselenggara atas kerja sama antara Unismuh Makassar dan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Selatan.
Selain Wamen Zulfikar, acara ini turut dihadiri perwakilan dari Polda Sulsel, Kantor Imigrasi Makassar, Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar, serta Dinas Keteanakerjaan Provinsi Sulsel, menjadikannya sebagai ajang diskusi lintas sektor untuk memperkuat perlindungan pekerja migran. (rls/red).