banner 728x90

Rektor Unismuh Makassar, Abd Rakhim Nanda Lantik 4 Wakil Rektor

banner 325x300

MAKASSAR, NALARMEDIA — Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr.Rakhim Nanda  secara hikmat melantik para Wakil Rektor (WR) yakni Wakil Rektor 1 Unismuh Makassar Prof. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum. Wakil Rektor II Unismuh Makassar Dr. Ihyani Malik, S. Sos., M. Si. Wakil Rektor III Unismuh Makassar, Dr. H. Mawardi Pewangi, M. Pd. dan Wakil Rektor IV Unismuh Makassar, Dr. Burhanuddin, S. Sos., M. Si. Selasa (8/04/2025) di Balai Sidang Unismuh Makassar.

banner 728x90

sebelumnya Prof Dr H Andi Sukri Syamsuri menjabat sebagai Wakil Rektor II dan saat ini menjabat menjadi Wakil Rektor I menggantikan Dr. Abd Rakhim Nanda yang menjabat sebagai Rektor. Sementara Dr Hj Ihyani Malik menjabat sebagai Wakil Rektor II menggantikan Prof Dr H Andi Sukri Syamsuri.

Abd Rakhim Nanda dalam sambutannya mengucapkan syukur atas terlaksananya pelantikan Wakil Rektor yang dirangkaikan dengan Syawalan.

“Alhamdulillah saat ini kita telah melaksanakan suatu acara yakni pelantikan Wakil Rektor dirangkaikan syawalan. Prof. Dr. Andi Sukri Syamsuri menjabat sebagai Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerja Sama, Dr. Ihyani Malik sebagai Wakil Rektor II Bidang SDM, Keuangan, Aset, dan Administrasi Umum, Dr. Mawardi Pewangi sebagai Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Kaderisasi, dan AIK, dan Dr. Burhanuddin M.Si sebagai Wakil Rektor IV Bidang Sistem Informasi, Penjaminan Mutu, Perencanaan, dan Daya Saing,” ujarnya.

Rakhim Nanda berharap para Wakil Rektor dapat bersinergi dan menjalankan program kerja secara baik. “Dalam rencana kerja tahunan, rencana induknya sudah tertuang sisa melakukan pengembangan. Kemudian perencanaan aksinya sudah tertuang, tinggal nanti merealisasikan tugas para Wakil Rektor ini mengawal secara berencana bagaimana menyukseskan program-program yang telah kita tuangkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof Bambang Setiaji menekankan perlunya Rektor dan Wakil Rektor menyikapi kondisi ekonomi yang saat ini sedang suram. “Kalau ekonomi suram, orang tua tidak punya uang untuk menyekolahkan anaknya di perguruan tinggi, maka harus hati-hati jangan menaikkan biaya supaya masyarakat masih mampu menjangkau. Dalam suasana seperti ini, Muhammadiyah harus mengencangkan ikat pinggang termasuk perguruan tinggi,” jelasnya.

Lebih jauh dirinya juga mengapresiasi Unismuh Makassar yang telah menjadi Kampus besutan Muhammadiyah terbesar di Indonesia Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *