banner 728x90

Wamenpar RI, Ni Luh Bawakan Kuliah Umum di Poltekpar Makassar

banner 325x300

MAKASSAR, NALARMEDIA — Wakil Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Ni Luh Puspita kuliah tamu di Polteknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar, di Aula Wayan Bendi Kampus Poltekpar Makassar, Kamis (15/5/2025).

Pada kesempatan tersebut Ni Luh menekankan Sulawesi Selatan (Sulsel) kaya akan budaya dan alam yang memiliki kekuatan untuk pengembangan pariwisata.

banner 728x90

Apatah lagi sambung Ni Luh, budaya Sulsel memiliki ciri khas tersendiri. Sehingga Sulsel tidak perlu seperti tempat Bali. Sehingga berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan, untuk didatangi para pelancong baik dalam negeri maupun luar negeri.

“Kalau kita terus meniru, artinya kita tidak menghargai kekayaan yang kita miliki sendiri,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki karakter dan potensi tersendiri pada sektor Wisata sehingga hal tidak tidak perlu diseragamkan.

”Sulsel memiliki pesona tersendiri pada sektor destinasi wisata. Ada  Toraja yang terkenal dengan pegunungan, udaranya yang sejuk, serta Bulukumba dan Selayar dengan keindahan lautnya,” tegas Ni Luh.

Menurut Ni Luh, kekuatan utama dalam bidang pariwisata adalah memiliki kekhasan tersendiri, dan kekuatan ini menjadi nilai jual bagi wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.

“Pada dasarnya pariwisata tidak bisa hanya bergantung pada keindahan alam. Investasi pada sumber daya manusia justru menjadi elemen paling krusial,” tandas Ni Luh.

Tak hanya itu, di tengah ratusan mahasiswa Poltekpar Makassar yang mengikuti kuliah umum tersebut. Ni Luh menegaskan, mahasiswa Poltekpar adalah masa depan pariwisata Indonesia.

“Di tangan kalianlah wajah pariwisata Indonesia di masa mendatang, sehingga saya harap kita punya tujuan yang sama, pariwisata harus dipikirkan keberlanjutannya,” ujarnya.

Ni Luh  mengatakan di tahun 2025, Kemenpar telah mengusung lima program unggulan. “Program tersebut meliputi Wisata Bersih, Kecerdasan Buatan dan Digitalisasi, Pariwisata Naik Kelas, Event dengan IP Indonesia, dan Desa Wisata,” ujar Ni Luh.

Ia juga menyebutkan memasuki era baru sektor pariwisata Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kemajuan teknologi.

“Konsep Tourism 5.0 kini menjadi fondasi utama dalam strategi pengembangan pariwisata nasional,” ungkap Ni Luh.

Pemanfaatan teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), serta pengembangan layanan berbasis teknologi menjadi prioritas dalam memperkuat daya saing destinasi wisata di tingkat global. (rls/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *