NavigasiKreatif.id, MAKASSAR — Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, membuka Kajian Islam bertema “Kewajiban Menuntut Ilmu Bagi Muslim untuk Diri dan Umat” di Masjid 45 Makassar, Selasa (18/6/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari program kerja Pokja I TP PKK Kota Makassar yang berfokus pada pembinaan karakter dan penguatan spiritualitas para pengurus.
Ilmu Jadi Pondasi dalam Menjalani Kehidupan
Dalam sambutannya, Melinda Aksa menegaskan bahwa ilmu merupakan fondasi utama bagi setiap muslim. Ia menggambarkan ilmu sebagai cahaya yang membimbing arah dan tujuan hidup.
“Tanpa ilmu, manusia seperti berjalan dalam kegelapan. Ilmu memberi arah dan panduan yang jelas dalam hidup,” ungkapnya.
Melinda mengajak seluruh pengurus PKK untuk terus menimba ilmu, karena pengetahuan adalah bekal penting dalam menjalankan peran sebagai istri, ibu, dan penggerak pemberdayaan keluarga di lingkungan masing-masing.
Perempuan Cerdas, Pilar Keluarga dan Masyarakat
Menurutnya, perempuan berperan sebagai pendidik pertama dalam keluarga. Oleh karena itu, camat, lurah, dan seluruh pengurus PKK harus menjadikan belajar sebagai kebiasaan.
“Ilmu yang kita miliki akan dipertanggungjawabkan. Jadikan kegiatan ini sebagai langkah meningkatkan kualitas diri dan keimanan,” ajak Melinda.
Ia berharap kajian keislaman seperti ini terus menjadi bagian dari rutinitas yang mendatangkan manfaat dan menjadi amal jariyah.
Ustaz Musaffir: Peran Ilmu dalam Rumah Tangga dan Sosial
Pada sesi kajian pertama, Ustaz Musaffir menyampaikan pentingnya menuntut ilmu, baik dalam urusan agama maupun kehidupan sehari-hari. Ia menekankan bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya.
“Jika seorang ibu memiliki ilmu, maka anak-anaknya akan tumbuh menjadi pribadi cerdas dan berakhlak mulia,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa menjadi istri atau ibu membutuhkan ilmu agar mampu menjalankan peran dengan bijak.
Ustazah Astary: Tajwid, Adab, dan Cinta Al-Qur’an
Sesi berikutnya diisi oleh Ustazah Astary Resmayanti yang membawakan materi tentang pentingnya membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar. Ia mengajak peserta mengenal huruf hijaiyah dan memahami makharijul huruf.
“Ketelitian dalam membaca Al-Qur’an bukan sekadar adab, tapi bentuk penghormatan kepada firman Allah. Tajwid adalah ilmu wajib yang harus dipelajari,” terangnya.
Ustazah Astary juga mengajak peserta untuk membiasakan membaca Al-Qur’an setiap hari agar hati tetap bersih dan dekat dengan nilai-nilai keislaman.
Antusiasme Peserta Warnai Sesi Diskusi
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung hangat. Para peserta aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan, khususnya seputar peran perempuan dalam membina keluarga dan masyarakat.
Melalui kegiatan ini, TP PKK Kota Makassar menegaskan komitmennya dalam membentuk kader-kader perempuan yang berilmu, beriman, dan berdaya untuk menciptakan keluarga serta masyarakat yang kuat.