banner 728x90

Cegah Stunting Sejak Dini, TP PKK Makassar Gandeng dr. Tan Sosialisasikan Rumah Gizi

dr. Tan dan dr. Rudy Paparkan Strategi Rumah Gizi yang Efektif

banner 325x300

NavigasiKreatif.id, MAKASSAR —
Tim Penggerak PKK Kota Makassar menggelar Sosialisasi Rumah Gizi bagi kepala puskesmas dan petugas gizi se-Kota Makassar. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Sipakatau, Balai Kota Makassar, Selasa (24/6/2025).

Sosialisasi ini merupakan bagian dari program Pokja IV TP PKK Makassar, menghadirkan dua narasumber utama: Dr. dr. Tan Shot Yen, pakar gizi masyarakat, dan dr. Rudy Lautan, Kepala Puskesmas Kaluku Bodoa.

banner 728x90

Ketua TP PKK Makassar, Melinda Aksa, menyampaikan bahwa kegiatan ini penting untuk menyegarkan pemahaman dan memperkaya wawasan terkait pencegahan stunting.

“Hari ini kita mendapat banyak ilmu baru dari dr. Tan. Meskipun para kepala puskesmas sudah memahami isu kesehatan, pertemuan ini memberi penyegaran dan memperdalam pemahaman, terutama soal stunting,” ujarnya.

Melinda menekankan bahwa stunting tidak hanya berkaitan dengan kekurangan gizi, tetapi juga dengan rendahnya literasi kesehatan di masyarakat. Karena itu, edukasi menjadi kunci utama.

“Kita punya ribuan posyandu dan kader di Makassar yang menjadi ujung tombak di lapangan. Tantangannya adalah memastikan mereka mampu memberikan edukasi yang benar dan menyeluruh,” tambahnya.

Ia mengajak para kepala puskesmas untuk tetap terlibat aktif di masyarakat, meski di tengah beban administrasi.

“Jangan lupa, kita adalah pelayan masyarakat. Mari bergotong royong dan berkolaborasi agar program kesehatan ibu dan anak berjalan lebih efektif,” pesannya.

Melinda juga berharap, sinergi ini dapat mewujudkan Makassar sebagai kota ramah anak dan melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas.

Sementara itu, dr. Tan Shot Yen memaparkan pentingnya memantau status gizi anak sejak periode emas 1.000 hari pertama kehidupan. Ia menjelaskan cara membaca grafik pertumbuhan pada Buku KIA—mulai dari berat badan menurut umur, tinggi badan, lingkar kepala, hingga indeks massa tubuh anak.

Ia juga memberikan sejumlah tips bagi kader posyandu agar bisa membangun kedekatan emosional dengan ibu-ibu.

“Berikan pujian dan semangat, baik saat berat badan anak naik maupun belum menunjukkan perubahan. Pendekatan yang persuasif dan hangat membuat ibu merasa nyaman dan bersedia berpartisipasi,” jelasnya.

dr. Tan mengapresiasi kepemimpinan Melinda Aksa yang aktif mendorong program-program kesehatan berbasis keluarga.

“Melalui berbagai inisiatif, beliau memberdayakan keluarga agar anak-anak bisa tumbuh sehat dan cerdas,” katanya.

Pada sesi selanjutnya, dr. Rudy Lautan memaparkan praktik Rumah Gizi yang telah diterapkan di Kelurahan Panampu. Rumah Gizi tersebut mengintegrasikan berbagai intervensi seperti edukasi rutin kepada ibu dan keluarga, pembuatan menu lokal bergizi untuk balita stunting, serta pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK).

Sosialisasi berlangsung interaktif, dengan antusiasme tinggi dari peserta yang aktif berdiskusi tentang optimalisasi peran rumah gizi dan posyandu sebagai garda terdepan pencegahan stunting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *