banner 728x90

Semua Anak Bisa Sekolah: Pendidikan Kesetaraan Jadi Solusi Inklusif di Makassar

Lewat SKB Ujung Pandang, Pemkot Wujudkan Akses Pendidikan Setara bagi 248 Peserta

banner 325x300

NalarMedia.id, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar terus mempertegas komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif bagi seluruh warga, termasuk mereka yang sempat terputus dari pendidikan formal. Melalui program pendidikan kesetaraan yang dijalankan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Ujung Pandang, ratusan warga kembali mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan yang bermartabat.

Kreativitas dan Gelar Karya Jadi Momentum Apresiasi

banner 728x90

Pada Selasa (24/6/2025), SKB Ujung Pandang menggelar kegiatan bertajuk “Kreativitas dan Gelar Karya”, yang menampilkan hasil karya peserta didik sekaligus penyerahan ijazah bagi lulusan Paket A, B, dan C.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, menyebut kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi panggung bagi para peserta untuk menunjukkan potensi yang mereka miliki.

“Dari menjahit, memasak, hingga menyablon—semua keterampilan ini dipelajari selama proses belajar. Ini membuktikan bahwa pendidikan kesetaraan bukan pilihan kedua, tetapi jalur setara yang membuka harapan dan masa depan,” ujar Achi.

Pendidikan Kesetaraan: Jalan Setara, Bukan Alternatif

Dalam sambutannya, Achi menekankan bahwa pendidikan kesetaraan adalah bentuk nyata upaya Pemkot Makassar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham menggagas program ini bukan sekadar membantu peserta meraih ijazah, tetapi juga mendorong mereka mengembangkan keterampilan hidup (life skill) yang bisa langsung digunakan dalam dunia kerja atau wirausaha.

“Yang mengikuti kejar paket ini bukan hanya anak usia sekolah, tetapi juga warga dewasa yang belum sempat menyelesaikan pendidikan. Kami ingin semua warga punya akses belajar yang adil,” jelasnya.

248 Peserta Terima Ijazah dan Pamerkan Karya

Sebanyak 248 peserta menerima ijazah dalam kegiatan ini. Rinciannya, 124 peserta Paket C (setara SMA), 68 peserta Paket B (setara SMP), dan 56 peserta Paket A (setara SD). Selain menerima ijazah, mereka juga memamerkan karya-karya kreatif yang mereka kembangkan selama proses pembelajaran.

Para peserta menampilkan berbagai karya keterampilan praktis, seperti sablon, menjahit, memasak, hingga kerajinan tangan, memasak, hingga kerajinan tangan. Hal ini mencerminkan keberhasilan pendekatan holistik dalam pendidikan kesetaraan.

Menghadirkan Ruang Belajar Inklusif

Achi menegaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari strategi intervensi pendidikan Pemkot Makassar untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal. Mengacu pada Konvensi Hak Anak, setiap anak berhak mendapatkan pendidikan tanpa diskriminasi.

“Melalui SKB dan program pendidikan kesetaraan, kami ingin menghadirkan solusi nyata—bukan hanya lewat ijazah, tetapi juga keterampilan. Ini adalah tanggung jawab negara,” ucap Achi.

Pendidikan untuk Semua Kalangan

Peserta pendidikan kesetaraan berasal dari beragam kelompok usia dan latar belakang sosial. Sebagian mengikuti program untuk melanjutkan pendidikan, sementara lainnya untuk mendukung karier atau berwirausaha.

Setiap peserta mengikuti serangkaian ujian dan berhasil lulus setelah lembaga penyelenggara menyatakan mereka memenuhi syarat kelulusan. Ke depan, Dinas Pendidikan Kota Makassar akan terus mengembangkan program ini agar menjangkau lebih banyak warga yang membutuhkan

kesetaraan bukan sekadar program rutin, melainkan bagian dari strategi besar Kota Makassar untuk membentuk manusia yang cerdas, kreatif, dan mandiri,” pungkas Achi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *