MAKASSAR, NALARMEDIA— Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof. Abdul Mu’ti, Seminar Nasional dalam rangka Musyawarah Wilayah III Tarjih Muhammadiyah Sulawesi Selatan, di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar pada Sabtu (2/8/2025).
Pada kesempatan tersebut Prof. Abdul Mu’ti menekankan pentingnya penguasaan teknologi, khususnya kecerdasan buatan atau (Artificial Intelligence/AI), dalam membentuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih adaptif dan transformatif.
Oleh sebab itu Prof. Abdul Mu’ti mengajak seluruh warga Muhammadiyah, termasuk akademisi, ulama, hingga warganet, untuk aktif mengisi ruang digital dengan konten edukatif dan islami.
Prof. Abdul Mu’ti menilai bahwa AI bukan hanya alat bantu teknis, melainkan instrumen strategis dalam membentuk peradaban ilmu.
“Kita hidup di tengah ledakan informasi. Tantangannya bukan hanya mengakses data, tetapi memilah mana yang benar dan mana yang menyesatkan,” tandasnya.
Ia juga mengatakan AI bisa menjadi alat bantu untuk mencerdaskan dan sekaligus menjadi media dakwah yang luas dan sistematis.
“AI merupakan hasil kemajuan pemahaman manusia terhadap cara kerja otak dan komputer,” tegas Prof. Abdul Mu’ti.
Sesuai dengan pengalaman Prof. Mu’ti sapaannya saat menempuh studi psikologi kognitif di Australia.
Prof. Mu’ti melihat hubungan antara teknologi digital dan neurosains semakin kuat dalam pengembangan sistem pembelajaran modern.
“Pada tahun 2000-an Quantum Learning dan Quantum Teaching, berkembang merupakan contoh bagaimana pemahaman terhadap cara otak bekerja bisa diterapkan dalam strategi pendidikan,” ujar Prof. Mu’ti.
Menurut Prof Mu’ti hadirnya AI merupakan bagian dari melanjutkan tren Quantum Learning dan Quantum Teaching yang berkembang pada tahun 2000-an.
Sementara Wakil Rektor II Unismuh Makassar, Dr. Ihyani Malik, menegaskan kehadiran Prof. Mu’ti di Unismuh Makassar merupakan kali pertama sejak menjabat sebagai menteri namun sebelumnya menjabat menteri sudah beberapa kali bertandang di Unismuh Makassar.
Kesempatan tersebut, sambung Ihyani merupakan momen penting bagi civitas akademika dan warga Muhammadiyah Sulawesi Selatan.
“Kehadiran pak menteri tidak hanya prosesi seminar melainkan pada kesempatan ini Prof. Mu’ti Jjuga meresmikan dua fasilitas baru di Pesantren Muhammadiyah Makassar, yaitu Markas Tahfiz dan asrama santri
“Kunjungan ini sangat istimewa. Beliau pernah datang sebagai tokoh Muhammadiyah, namun ini kali pertama hadir sebagai pejabat negara. Kami berharap pemerintah semakin memberi perhatian kepada sekolah-sekolah Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia,”tegas Ihyani.
Ihyani menuturkan, pendidikan Muhammadiyah telah lama menjadi tulang punggung dalam membangun sumber daya manusia, terutama di level pendidikan dasar dan menengah.
“Harapan kami, ke depan ada kebijakan afirmatif dari pemerintah untuk memperkuat peran lembaga pendidikan swasta seperti Muhammadiyah. Karena kontribusinya nyata dan telah teruji dalam sejarah pendidikan nasional,” tutup Ihyani.