Perkuat Edukasi Bahasa Arab dan Gerakan Ramah Lingkungan, Munafri Gandeng STIBA

banner 325x300

MAKASSAR, Nalarmedia.id – Sebanyak 484 santri alumni Sekolah Da’i dan Institut Agama Islam (STIBA) Makassar dikirim ke berbagai pelosok daerah di seluruh provinsi Indonesia untuk menjalankan misi Tebar Da’i Nusantara, Minggu, 7 September 2025.

 

Acara ini dihadiri oleh Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah bersama jajaran Ketua Harian, Dewan Syariah, serta Ketua DPD dan DPW Wahdah Islamiyah dari berbagai daerah di Indonesia. Hadir pula Rektor IAI STIBA Makassar beserta jajaran dosen, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, anggota DPRD Kota Makassar, serta sejumlah tokoh masyarakat dan ulama.

 

Pada sambutannya, Munafri mengapresiasi sistem pendidikan di STIBA yang mewajibkan lulusannya mengabdi langsung ke masyarakat selama satu tahun sebelum menyelesaikan studi.

 

Menurutnya, pengalaman ini menjadi bekal penting untuk menanamkan nilai pengabdian sejak dini. Ia berpesan agar para alumni mampu menjaga persatuan dan menjadi teladan dalam menghadirkan suasana kondusif, khususnya di Kota Makassar.

 

“Sekolah seperti STIBA hadir sebagai tameng untuk mengembalikan marwah generasi muda agar tetap bertakwa kepada Allah SWT. Saya berharap seluruh ikhtiar ini menjadi amal jariyah bagi kita semua,” katanya.

 

Pada kesempatan yang sama, Munafri menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama IAI STIBA Makassar terkait penguatan pembelajaran Bahasa Arab di sekolah-sekolah serta urban farming dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

 

Munafri menekankan tentang pentingnya pendidikan bahasa Arab bagi generasi muda. Ia berharap kerja sama Pemkot Makassar dan STIBA dapat membuka jalan masuknya pembelajaran bahasa Arab di tingkat sekolah menengah pertama.

 

Hal ini diyakininya akan menjadi terobosan dalam dunia pendidikan, sekaligus membuka akses lebih luas bagi generasi muda untuk berkiprah perusahaan maupun institusi pendidikan di negara-negara berbahasa Arab .

 

“Saya meminta pembuatan MoU, kita ingin bagaimana anak-anak kita bisa dibekali pendidikan Bahasa Arab,” ujar Munafri.

 

“Kita liat di hampir negara-negara islam khususnya di Timur Tengah, mereka sangat butuh orang datang sekolah dan bekerja. Tapi kita bermasalah di bahasa mereka. Sehingga saya mau penididikan bahasa arab di tingkat menengah masuk di kurikulum kita,” tambahnya.

 

Munafri juga menyampaikan perhatian besar Pemerintah Kota pada siklus pengelolaan sampah berkelanjutan. Ia mendorong STIBA menjadi kampus percontohan dalam pengelolaan sampah, bukan hanya sebagai bentuk kepedulian lingkungan, tetapi juga untuk menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat

 

“Saya ingin menjadikan STIBA ini percontohan kampus. STIBA tidak hanya mampu pengelola sampah tapi juga mempu bernilai ekonomis,”.(*/ADR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *