Dukung Program Eco Green Pesantren, Dosen UMI Gelar PKM Budi Daya Ayam Kampung Berbasis Teknologi Pakan Lokal

banner 325x300

MAKASSAR, NALARMEDIA — Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang tidak hanya mendidik santri menjadi ulama atau ustad namun juga berpotensi menjadi wadah pemberdayaan umat.

Peluang ini dimanfaatkan oleh Dosen UMI dengan menjadikan pesantren sebagai mitra, menjadikan SDM pesantren menjadi penggerak ekonomi dan kesejahteraan dilingkungan masyarakat. Kegiatan dimaksud adalah melaksanakan program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM).

Salah satu pondok pesantren yang sudah mulai bergerak khususnya budidaya ayam kampung adalah pondok pesantren Al-Manar yang berlokasi di Sanrego Kecamatan Kahu Kabupaten Bone sebagai lokasi kegiatan.

Ketua tim PKM-Dr Agus Salim Beddu Malla menjelaskan, meski pesantren ini terbilang baru, namun sudah mulai menunjukkan kepedulian dan identitasnya ditengah masyarakat melalui dakwah dan pendidikan berbasis kewirausahaan. Kegiatan dimaksud adalah dalam bentuk budi daya ayam kampung dengan pemanfaatan pakan lokal.

Dalam kegiatan PKM ini, para santri dibekali dengan metode penjualan dan pemasaran melalui media sosial seperti FB, IG, WA dan lainnya yang membuka peluang usaha lebih adaptif dengan kemajuan teknologi dan modern.

“Hal ini sangat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan pesantren dan masyarakat sekitar”, ujarnya.

Dr Agus Salim yang juga dosen Prodi Sastra Arab FSIKP UMI menambahkan, bahwa pendidikan Al-Qur’an tidaklah cukup untuk membangun generasi qurani. Harus dibarengi dengan keterampilan lain seperti kewirausahaan khususnya budi daya ayam kampung.

Mengingat konsumsi ayam kampung saat ini mengalami peningkatan seiring dengan pola hidup sehat dimasyarakat meningkat.

Masyarakat makin sadar soal kesehatan dengan menghindari makanan dari unggas yang berpotensi membawa penyakit karena pakan yang berlebihan dari zat kimia.

Pengabdi UMI yang tergabung dalam Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) kemenristekdikti tahun pendanaan 2025 hadir untuk memberikan motivasi, bimbingan kepada para santri. Pembiayaan pelaksanaan kegiatan ini ditanggung oleh kemendiktisaitek dengan total biaya mencapai 43 juta rupiah.

Kegiatan ini ungkap Agus, bertujuan memaksimalkan potensi daerah khususnya limbah pertanian seperti bonggol jagung, dedak padi dan lainnya hal ini dapat memberikan nilai ekonomi kepada pesantren dan santri.

“Kegiatan ini untuk menunjang semangat kemandirian agar pesantren kedepan dapat menjadi pesantren mandiri secara ekonomi dan santri dapat membuka lapangan pekerjaan setelah mereka lulus dari pesantren”, ujarnya.

Selain Dr Agus Salim Beddu Malla sebagai ketua tim, tim PKM UMI juga beranggotakan Syahrul Mubarak Abdullah dan Ir. Bakhtiar sebagai anggota. PKM ini juga melibatkan dua orang mahasiswa.

Tim pelaksana PKM beharap agar PKM budidaya ayam kampung ini terus berjalan dan berkelanjutan. Selain itu juga dapat menambah skill serta mampu meningkatkan perekonomian warga yang tinggal disekitar pesantren (rls/nlr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *