Tim PKM Fakultas Sastra UMI Melaksanakan Pelatihan Digital Menulis Cerita Islami Untuk Gerakan Literasi Remaja Masjid Nurul Ma’arif Paropo

banner 325x300

MAKASSAR, NALARMEDIA — Tim Dosen Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia (UMI) mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema “Pelatihan Digital Menulis Cerita Islami Untuk Gerakan Literasi Remaja Masjid Nurul Ma’arif Paropo ”. Pengabdian ini didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) UMI.

Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan pada hari Jum’at ini, merupakan kegiatan pelatihan penulisan kreatif sastra dengan mengambil literasi digital dan cerita Islami sebagai pembahasan utama. Pengabdian dilakukan di Masjid Nurul Ma’arif Paropo yang berlokasi di Jl. Paropo 3, Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kegiatan pengabdian ini dijalankan oleh tim pelaksana yang terdiri dari dua dosen, Dr. Sitti Rahmawati, S.S., M.Pd. sebagai ketua pelaksana, dan Abd. Majid, S.Sos,I., M.Si. sebagai anggota dosen. Pengabdian ini juga melibatkan dua mahasiswa, Hamsia Harun dan Indriani dari Program Studi Sastra Indonesia UMI.

Pelaksanaan pengabdian yang berupa pelatihan digital menulis cerita Islami ini bertujuan untuk memberikan wadah untuk meningkatkan literasi dan keterampilan menulis, memberikan pembelajaran terkait penulisan cerita Islami, serta menyediakan sumber daya dan fasilitas bagi remaja Masjid Nurul Ma’arif Paropo. Literasi dan keterampilan menulis dipadukan melalui media digital sehingga dapat mengembangkan pemahaman teknologi maupun bahasa.

Pelatihan digital menulis cerita Islami perlu diterapkan di Masjid Nurul Ma’arif sebab kurangnya kesadaran literasi, kemampuan menulis, dan pemanfaatan media digital pada remaja masjid. Namun yang menjadi penyebab utama adalah kurangnya sumber daya manusia dan dukungan fasilitas sehingga perlu adanya dukungan dari luar seperti pengadaan kegiatan pelatihan ini.

Di awal tahapan pelatihan, peserta akan diberi pembekalan materi tentang konsep cerita, unsur pembangun cerita (intrinsik dan ekstrinsik), struktur cerita, teknik penulisan (ejaan, tanda baca, diksi, penyusunan kalimat, gaya bahasa), sastra dan literasi digital, serta cara mengimplementasi pemahaman Islam pada karya cerita. Para remaja masjid harus memahami dasar-dasarnya terlebih dahulu sebelum malakukan tugas utama. Setelah materi diberikan, setiap siswa akan diarahkan untuk menulis cerita Islami berbentuk pentigraf (cerpen tiga paragraf).

Pengabdian ini tidak hanya ditujukan untuk remaja masjid saja, namun termasuk para jamaah masjid, warga sekitar, bahkan anak-anak. Para jamaah dan warga sekitar dapat berperan penting dalam menyebarkan pengajaran nilai-nilai Islami yang diambil dari hasil karya cerita Islami oleh remaja masjid Nurul Ma’arif Propo. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan ini penting untuk mengembangkan media dalam berdakwah melalui karya sastra.

Setelah selesai dari kegiatan ini, diharapkan remaja masjid di Masjid Nurul Ma’arif Paropo dapat memahami penulisan cerita Islami dan nilai literasi, serta membentuk gerakan dakwah melalui sastra dan digital. (rls/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *