UMKM Jadi Pilar Ekonomi Daerah, PAD Makassar Bergairah

banner 325x300

MAKASSAR, NALARMEDIA.ID –  Pemerintah Kota Makassar terus mempertegas komitmennya dalam memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian daerah.

Melalui kegiatan UMKM Fiesta 2025 yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar di Plaza Mall Ratu Indah, Rabu (5/11/2025), Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan bahwa pemerintah hadir secara nyata untuk mendorong UMKM naik kelas melalui dukungan regulasi, pendampingan, dan akses permodalan yang berkelanjutan.

“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi dan perhatian pemerintah terhadap pelaku UMKM yang selama ini menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” ujar Munafri atau yang akrab disapa Appi.

Munafri menjelaskan bahwa UMKM memiliki peran sentral dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah, terutama di tengah dinamika industri besar yang kerap mengalami pasang surut.

Menurutnya, UMKM selalu mampu bertahan dan menjadi penggerak utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“UMKM selalu menjadi motor penggerak ekonomi. Ketika industri besar melemah, UMKM tetap bertahan dan mampu menggerakkan ekonomi di berbagai sektor,” jelasnya.

Ia menilai, ke depan Makassar membutuhkan regulasi kuat dan sistem pendampingan terukur agar pelaku UMKM dapat naik kelas hingga menembus pasar ekspor. Ekspor, kata Appi, menjadi indikator bahwa tata kelola dan standar operasional UMKM sudah berjalan baik.

Dalam sambutannya, Munafri juga menekankan pentingnya sertifikasi laik higienis dan sanitasi bagi pelaku UMKM di bidang makanan dan minuman. Sertifikasi tersebut menjadi jaminan mutu sekaligus alat untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap produk lokal.

“Setiap pelaku usaha makanan dan minuman minimal harus memiliki sertifikat laik higienis dan sanitasi. Ini penting untuk memastikan produk yang sehat, bersih, dan aman dikonsumsi,” tegasnya.

Selain kualitas produk, Appi menilai kemasan memiliki peran strategis dalam meningkatkan daya saing. Kemasan yang menarik, katanya, mampu menjadi nilai tambah dalam pemasaran produk ke masyarakat luas.

“Produk yang bagus akan sulit bersaing jika kemasannya tidak menarik. Kemasan adalah wajah pertama dari sebuah produk,” tambahnya.

Munafri juga mendorong adanya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat jejaring UMKM serta memperluas akses permodalan. Pemerintah, menurutnya, harus hadir di tengah persoalan pelaku usaha, termasuk dalam hal pembiayaan, pendampingan, dan akses pasar.

“Kita ingin mengajak UMKM terus berkolaborasi, membangun jejaring yang kuat, dan memiliki akses permodalan yang mudah. Pemerintah tidak boleh hanya menonton, tapi harus ikut mendampingi mereka,” katanya.

Ia meminta Dinas Koperasi dan UKM memperkuat sinergi dengan perbankan dalam menyalurkan pembiayaan bagi UMKM, serta memberikan pendampingan manajemen keuangan agar pelaku usaha dapat menata alur kas dan mengukur perkembangan bisnis secara terukur.

Munafri juga menilai pentingnya pemberian insentif sebagai stimulus agar pelaku UMKM dapat bertahan, sekaligus memastikan ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan.

Ia mencontohkan kebutuhan bahan baku lokal seperti markisa Tiara Makassar yang diminati pasar Jakarta, namun produksinya belum konsisten.

“Kontinuitas bahan baku harus dijaga. Jangan sampai usaha bagus terhenti hanya karena bahan baku tidak tersedia,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Wali Kota berharap kegiatan seperti UMKM Fiesta tidak hanya menjadi ajang pameran dan penjualan produk, tetapi juga wadah pelatihan, pendampingan, dan pengembangan kapasitas pelaku usaha. Ia bahkan mengusulkan agar kegiatan serupa dikembangkan menjadi “Bulan UMKM Makassar”.

“Kalau hanya dua hari, modal yang dikeluarkan pelaku UMKM tidak sebanding dengan hasilnya. Tahun depan, saya ingin kegiatan ini digelar minimal dua minggu, bahkan sebulan penuh,” usulnya.

Appi juga mendorong agar pelaksanaan kegiatan melibatkan seluruh stakeholder dan mitra bisnis, agar tidak sepenuhnya bergantung pada APBD dan dapat menjadi agenda kolaboratif berskala besar.

“Kalau konsepnya menarik, banyak mitra bisnis yang akan ikut berpartisipasi. Jangan hanya mengandalkan APBD,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham menegaskan bahwa UMKM Fiesta 2025 bukan sekadar pameran, melainkan gerakan bersama untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui kolaborasi dan inovasi.

“Gebyar UMKM Fiesta bukan sekadar ajang pameran, tapi sebuah gerakan bersama untuk memperkuat ekonomi rakyat melalui kolaborasi dan pemberdayaan,” ujar Aliyah.

Ia menilai keberadaan UMKM terbukti menjadi tulang punggung ekonomi daerah, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Pemerintah, katanya, berkomitmen menghadirkan program pendampingan dan fasilitasi agar UMKM Makassar mampu tumbuh, berjejaring, dan naik kelas.

“Melalui Gebyar UMKM Fiesta 2025, kami ingin membuka ruang lebih besar bagi pelaku usaha lokal untuk berinovasi dan menjadi bagian dari transformasi ekonomi kota yang inklusif,” jelasnya.

Aliyah juga mengajak seluruh pihak menjaga semangat kolaborasi untuk menjadikan Makassar sebagai kota yang tangguh, kreatif, dan berdaya saing.

“Mari terus jadikan UMKM sebagai gerakan ekonomi rakyat yang kuat dan berkelanjutan. Dari UMKM-lah, kemandirian ekonomi daerah bisa benar-benar terwujud,” pungkasnya. (*/ADR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *