NalarMedia.id, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar terus bergerak cepat menangani banjir musiman yang masih menghantui sejumlah kawasan. Salah satu titik prioritas berada di Jalan Urip Sumoharjo, tepat di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Di lokasi ini, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar melakukan pengerukan saluran drainase pada Minggu (22/6/2025).
Kolaborasi Lewat SIKOPANG, Tangani Genangan di Titik Rawan
Pengerukan tersebut merupakan bagian dari program SIKOPANG (Kolaborasi Stakeholder dalam Penanganan Genangan) yang dipimpin langsung oleh Dinas PU Kota Makassar. Program ini menggabungkan kekuatan lintas lembaga dan masyarakat untuk menanggulangi genangan secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Kepala Dinas PU Makassar, Zuhaelsi Zubir, menyampaikan bahwa upaya penanganan banjir harus melibatkan berbagai pihak. Dalam kegiatan itu, 278 personel Satuan Tugas Drainase dikerahkan dan bekerja bersama tim dari BBWS Pompengan Jeneberang serta BBPJN Sulsel.
“SIKOPANG adalah wujud gotong royong. Semua instansi dan masyarakat kami libatkan agar penanganan banjir bisa berjalan optimal,” ujar Zuhaelsi.
Aksi Lapangan Disertai Edukasi Lingkungan
Selain membersihkan endapan lumpur dan sampah dari saluran air, tim juga mengedukasi warga sekitar. Masyarakat diimbau menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan, agar upaya teknis di lapangan tidak sia-sia.
Menurut Zuhaelsi, program SIKOPANG akan berlangsung secara rutin setiap pekan dan menyasar berbagai titik banjir lain di kota ini.
“Pembersihan ini bukan kegiatan insidental. Kami ingin masyarakat turut aktif, karena lingkungan yang bersih akan mengurangi potensi banjir,” jelasnya.
Modernisasi Pompa Air Dongkrak Kapasitas Penanganan
Sebagai langkah lanjutan, Pemkot Makassar mengganti pompa air lama di ujung Jalan Andi Djemma. Pompa sebelumnya hanya mampu mengalirkan 25 kubik per menit, sedangkan pompa baru memiliki kapasitas hingga 425 kubik per menit—naik 17 kali lipat.
Zuhaelsi menegaskan, pompa lama sudah tidak lagi relevan menghadapi curah hujan tinggi saat ini. Pengadaan pompa baru dianggarkan melalui APBD Perubahan 2025 dengan nilai sekitar Rp1 miliar.
“Pompa ini akan mempercepat aliran air dari drainase ke kanal saat hujan deras mengguyur,” terangnya.
Pasang Laut Perparah Genangan, Perlu Sistem Tangguh
Di samping hujan, fenomena pasang laut juga menjadi pemicu genangan di beberapa titik. Kombinasi antara hujan lebat dan pasang laut kerap membuat air tidak bisa mengalir keluar secara optimal.
“Kalau air laut naik dan saluran tersumbat, maka air akan tertahan dan menggenangi jalan. Itu sering menjadi penyebab utama banjir lokal,” ungkapnya. Ia berharap, dengan sistem drainase dan pompa yang lebih baik, risiko banjir bisa ditekan secara signifikan.
Munafri Arifuddin Tegaskan Komitmen Pemkot Makassar
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa penanganan banjir menjadi prioritas utama dalam pemerintahannya bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham. Mereka memfokuskan langkah di titik-titik yang selama ini menjadi langganan genangan.
“Kami ingin memastikan tidak ada lagi genangan yang bertahan lama dan mengganggu aktivitas warga,” kata Munafri.
Ia menambahkan bahwa penanganan banjir tidak bisa hanya mengandalkan infrastruktur. Perubahan perilaku dan kolaborasi lintas sektor juga menjadi kunci.
“Ini bukan hanya tentang drainase. Ini tentang kesadaran bersama untuk membangun Makassar yang lebih tahan terhadap perubahan iklim,” tutupnya.