DEMAK, NALARMEDIA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan rapat evaluasi penanganan banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (16 Februari 2024).
Rapat evaluasi ini dihadiri oleh BNPB yang diwakili oleh Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD) Agus Riyanto dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Demak yang terdiri dari Kodim 0716 Demak, Polres Demak, KPUD dan segenap jajaran Pemerintah Kabupaten Demak serta perwakilan Kementrian PUPR dan Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah.
Dalam rapat evaluasi yang dilakukan di Posko Terpadu Darurat Banjir dan Media Center di Pendopo Bupati Kabupaten Demak ini ada beberapa poin yang mendapat perhatian khusus, yaitu pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), pemenuhan kebutuhan makanan pengungsi dan pemungutan suara susulan di wilayah terdampak banjir.
Dalam poin pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD) BNPB Agus Riyanto menyampaikan bahwa pelaksanaan operasi TMC tersebut dilakukan pada 15-18 Februari 2024 menggunakan pesawat cessna 208 caravan dari Lanud Ahmad Yani di Semarang dengan 2 target utama yaitu bagaimana agar debit sungai dari wilayah hulu yang berhilir di Demak tidak kembali naik pada saat proses penutupan tanggul yang jebol dan bagaimana agar wilayah pengungsian warga yang terdampak tidak tergenangi oleh banjir.
Pada paparannya Agus Riyanto menyampaikan bahwa dalam proses pelaksanaan TMC beberapa hari ini membuahkan hasil yaitu dengan keadaan terik dan tidak turunnya hujan di wilayah Kabupaten Demak pada Jumat 16 Februari 2024.
“Kita bukan pawang hujan tapi kita ikhtiar dengan mencoba memindahkan potensi hujan di hulu itu keluar,” Jelas Agus.
Untuk poin pemenuhan kebutuhan pangan dan logistik para pengungsi, dalam paparannya Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Demak Suprapto menyampaikan bahwa untuk stok logistik pangan masih mencukupi untuk 3-4 hari kedepan dan hanya ada kekurangan pada sayur mayur.
Dalam paparannya Suprapto juga menyampaikan bahwa akan berkoordinasi dengan Kabupaten sekitar untuk bisa menyuplai kekurangan sayuran tersebut dan agar dapat memenuhi kebutuhan pangan yang amat sangat dibutuhkan oleh para warga terdampak banjir.
Sementara untuk pelaksanaan pemungutan suara susulan akan segera dilaksanakan 24 Februari 2024 setelah wilayah yang terdampak kembali normal dan kondisi air sudah surut, yaitu dengan memaksimalkan penyedotan air dengan menggunakan 19 pompa air yang ada di wilayah terdampak secara maksimal dan simultan.
Hal itu dikarenakan akan sangat berpengaruh pada para warga yang mengungsi dan mendirikan tenda di pinggir jalan pantura yang secara otomatis akan kembali ke kediamannya apabila daerahnya atau rumahnya sudah tidak lagi tergenang oleh banjir. (rls/red)