Opini  

Adipura Setelah 16 Tahun, Masyarakat Jurinya

Kadis DLH Kabupaten Bone, Dray Vibrianto. (ist)
banner 325x300

PERJALANAN ini dimulai sejak Maret 2022, Bupati Bone Dr. H. A Fahsar M Padjalangi M.Si menunjuk kami untuk menangani masalah lingkungan hidup utamanya pelayanan persampahan di kota Watampone, sejak saat itu tertanam tekad untuk mengembalikan kota Watampone sebagai kota adipura.

Sejarah Adipura kota Watampone dimulai sejak tahun 1995 saat itu walikotif adalah A. Mangunsidi pada kategori kota kecil, lalu kategori kota sedang tahun 2008 saat Kadisnya A. Muhlis Rasyid dan tahun 2009 saat kepala kantor kebersihannya adalah Edi Rasyid.

banner 728x90

Setelah itu, Watampone hanya mampu mendapatkan sertifikat adipura itupun tidak setiap tahun.

Perjalanan mendapakatkan adipura hari ini sungguh tidaklah mudah dimulai dengan pemahaman sebagian masyarakat termasuk elit yang masih meremehkan tentang masalah persampahan, sarana dan prasarana yang jauh dari memadai, sebagai perbandingan untuk melayani kurang lebih 150 ribu jiwa penduduk Watampone hanya dilayani oleh 16 bak kontainer, 14 mobil truk sampah yang usia pakainya rata-rata lebih dari 10 tahun bahkan alat berat yang digunakan di TPA Passippo usianya tua dan hampir tiap bulan mengalami kendala kerusakan.

Belum lagi operasional yang jauh dari cukup, tidak jarang kendaraan pengangkut sampah harus berhenti beroperasi karena kehabisan BBM dan rusak.

Sepanjang tahun-tahun sebelumnya media-media dan medsos hampir tiap hari memberitakan keluhan masyarakat tentang sampah yang tidak tertangani, tentang masyarakat sekitar TPA Passippo yang berdemo akan menutup TPA karena bau yang menyengat.

Dari semua tantangan tadi, kami bersyukur seluruh personel Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bone tetap memiliki semangat pantang menyerah, bekerja dengan senyum keikhlasan walau dengan segala keterbatasan, begitu juga dengan dukungan berbagai pihak yang peduli dengan masalah persampahan menjadikan moodboosters buat kami untuk memberikan yang terbaik. Karena kami percaya niat baik akan selalu menemukan jalannya ketika dilakukan dengan cara-cara yang baik.

Kami mencoba memperbaiki manajemen internal DLH, membuat sarana dan prasarana kami harus operasional, melakukan berbagai inovasi yang mudah diaplikasikan dan tidak bosan-bosannya mengajak semua pihak untuk terlibat karena masalah sampah adalah tanggung jawab bersama. kami harus bekerja dengan cerdas tidak sekadar kerja keras.

Pelan-pelan kerja-kerja ini mulai menunjukan hasil, walau kritik, cemohan dan sinis masih tetap ada, tapi kami menganggap semuanya sebagai bagian motivasi agar kami bisa semakin baik.

Pada Februari 2023 kota Watampone mendapat sertifikat adipura setelah lebih 10 tahun, lalu hari ini tanggal 5 Maret 2024 adipura setelah 16 tahun kembali didapatkan oleh kota Watampone.

Piala Adipura bukanlah akhir, ini adalah sebuah proses. Karena sejatinya setiap hari adalah penilaian adipura yang jurinya adalah seluruh masyarakat.

Piala adipura pun sejatinya bukanlah untuk kami, tetapi untuk masyarakat kota Watampone, olehnya semoga dengan adanya piala adipura membuat seluruh masyarakat kota Watampone menyadari dan bersama-sama melakukan upaya penanggulangan sampah demi lingkungan yang lebih baik.

Terakhir tidak henti-hentinya puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala kemudahan rahmat dan karuniaNYA, terimakasih untuk seluruh pihak yang telah membantu, mendukung dan bersama-sama kami berupaya mengatasi masalah sampah, dan terkhusus terimakasih kepada seluruh personel DLH tanpa terkecuali, petugas sampah, pekerja RTH dan lainnya yang bekerja dengan keikhlasan tanpa pernah mengeluh. Anda adalah orang-orang hebat dan sebuah kehormatan bisa memimpin rekan-rekan semua. Semoga apa yang kita lakukan menjadi amal kebaikan. (Dray Vibrianto-Kadis DLH Bone/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *