MAKASSAR, NALARMEDIA — Pemilu 2024 masih berproses. Belum berakhir, tetapi tensi politik tetap hangat. Pilkada sudah di depan mata.
Lantas, bagaimana Caleg gagal menatap Pilkada. Apakah masih punya peluang berbicara banyak.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali Armunanto mengungkapkan, Caleg yang gagal di Pileg masih punya peluang.
Pasalnya, kata Andi Ali Armunanto, Pileg dan Pilkada memiliki kontestasi politik yang berbeda.
“Karakteristik di dalamnya juga berbeda,” kata Andi Ali Armunanto, kepada Nalarmedia.id, Senin (18 Maret 2024).
Lebih lanjut, Andi Ali Armunanto menjelaskan bahwa Caleg cagal atau yang berhasil mempunyai potensi masing-masing.
“Walaupun suasana kebatinan berbeda,” akunya.
Meski demikian, salah satu hal yang perlu dipahami bahwa jaringan politik yang dibangun dan perolehan suara bagi Caleg gagal, sudah ada.
Bukan tidak mungkin, perolehan suara yang dicatatkan pada Pileg berkontribusi sebagai modal sosial menatap Pilkada selanjutnya.
“Mereka (Caleg gagal, red) punya pengalaman yang bisa dipakai, karena sudah pasti tahu mana yang perlu digarap dan bagian dimana harus bekerja,” tutur Pengamat Politik Unhas ini. (red)