BONE, NALARMEDIA — Pemda Bone terkesan tidak serius merealisasikan target PAD 2024.
Hal itu ditandai dengan memangkas anggaran Bapenda Kabupaten Bone 2024 sebanyak Rp3 miliar.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Bone, Andi Purnamasari Amier menilai, hal itu menjadi indikasi yang harus mendapat perhatian serius.
Terlebih, Pemda Bone tengah didera kondisi defisit.
Pemkab Bone memiliki utang pada kontraktor dan BPJS Kesehatan pada 2023.
Lalu, TPP ASN, GU TU OPD, hingga iuran BPJS Kesehatan untuk program UHC 2024 belum dibayarkan Pemkab Bone hingga saat ini.
“Pemda melalui TAPD harus proporsional mengalokasikan anggaran ke OPD,” ujar Anggota DPRD yang akrab disapa Cece, kepada Nalarmedia, Ahad (18 Mei 2024).
Anggota DPRD Fraksi Gerindra ini, heran. “Seharusnya ketika target dinaikkan harus didukung dengan anggaran ndi, kami di setiap kesempatan selalu menyampaikan ke Pemda khususnya untuk Bapenda. Banyak potensi pendapatan yang bisa dimaskimalkan, jadi harus didukung oleh anggaran yang cukup,” sambungnya.
Kenyataan pahit justru dirasakan Bapenda Bone yang anggarannya mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Sekretaris Bapenda Bone, Muh Irfan Nur yang ditemui di sela-sela Rapat Komisi II DPRD Kabupaten Bone, tak menampik ada pengurangan anggaran Bapenda Bone.
“Waktu 2023, anggaran Bapenda Bone Rp13 miliar dengan target Rp71 miliar dengan realisasi kurang lebih 90 persen,” ujar Irfan Nur, Senin (13 Mei 2024).
Namun, pada 2024, kata Irfan Nur, anggaran yang diberikan ke Bapenda Bone sekitar Rp10 miliar. “Targetnya Rp80 miliar,” ucapnya. (red)