BONE, NALARMEDIA – Anggota DPR RI Fraksi PKS Dapil Sulsel II, Andi Akmal Pasluddin (AAP) menjaga amanah rakyat Bone.
Hal itu dibuktikan dengan membawa barang bukti yang diterimanya untuk disampaikan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Senin (3 Juni 2024).
Aspirasi yang dibawa Andi Akmal Pasluddin ke DKPP terkait indikasi kecurangan Pemilu yang terjadi di Kabupaten Bone yang juga merupakan kampung halaman Andi Akmal.
“Hari ini, sebagai anggota DPR yang juga orang Bone menyerahkan formalitas dugaan adanya kecurangan KPU Bone kepada DKPP,” kata Andi Akmal.
“Nanti Rabu, teman-teman dari Aliansi Rakyat Bone akan melengkapi semua berkas-berkas untuk ditindaklanjuti,” sambungnya.
Kader PKS ini menyatakan kritik dan keprihatinannya yang mendalam terhadap kondisi penyelenggara Pemilu di Kabupaten Bone.
Andi Akmal mengungkapkan kekecewaannya atas dugaan kecurangan yang terjadi, yang mencederai semangat demokrasi dan keadilan dalam pemilu.
“Kita tidak bisa tinggal diam melihat dugaan kecurangan yang terjadi di Kabupaten Bone. Ini adalah masalah serius yang harus segera ditangani dengan tegas dan transparan,” ujar Politisi PKS ini.
Anggota Banggar DPR RI ini menegaskan pentingnya integritas dan kredibilitas dalam setiap proses pemilu untuk memastikan hasil yang adil dan diterima oleh semua pihak.
Andi Akmal Pasluddin berharap adanya penyelesaian yang baik dan pemeriksaan yang mendalam terhadap dugaan kecurangan ini.
“Kita perlu melakukan investigasi yang teliti dan detail agar semua pihak bisa memahami kondisi sebenarnya dan menemukan solusi yang tepat,” tambahnya.
Lanjut Andi Akmal Pasluddin mengajak semua pihak untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh situasi yang berkembang.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang dapat memperkeruh suasana,” ucap Anggota Badan Anggaran ini.
Sosok yang dikenal sebagai pejuang rakyat ini menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, penyelenggara pemilu, dan masyarakat untuk menciptakan pemilu yang bersih dan adil. (rls/red)