BONE, NALARMEDIA — Upaya pemangkasan TPP ASN yang bakal diberlakukan Pemda Bone terus mendapat penolakan.
Kepada Nalarmedia, Sekretaris Komisi I DPRD Bone, Andi Adil Fadli Lura menyampaikan, langkah pemotongan TPP ASN perlu dikaji ulang.
“Rencana Pemda Bone yang akan melakukan pemangkasan TPP ASN tidak pernah dibahas di DPRD Bone,” ujar Andi Adil Fadli Lura, kepada Nalarmedia, Jumat (21 Juni 2024) malam.
Rencana pemangkasan TPP ASN oleh Pemda Bone, kata Andi Adil Fadli Lura mengindikasikan kondisi keuangan daerah tidak normal.
“Kami (DPRD Bone, red) berharap agar Pemda Bone tidak melakukan upaya pemangkasan TPP ASN,” sebut Andi Adil Fadli Lura.
Andi Adil Fadli Lura memahami bila langkah tersebut dilakukan dalam rangka pemulihan keuangan, tetapi masih ada beberapa opsi yang bisa dilakukan Pemda Bone tanpa mengorbankan TPP ASN.
“TPP adalah hal penting bagi ASN,” ucapnya.
Pada berita sebelumnya, Pemda Bone mengambil langkah mengejutkan dengan memangkas TPP ASN 2024 sebanyak 25 persen.
Alih-alih membayarkan TPP ASN secara lancar, Pemda Bone justru memotong anggaran TPP ASN.
Hingga Juni 2024, Pemda Bone baru membayarkan TPP ASN untuk Januari dan Februari.
Rencananya, ASN di Bumi Arung Palakka akan merasakan dampak pengurangan TPP mulai Maret hingga Desember 2024.
Kepada Nalarmedia, ASN di lingkup Pemda Bone bercerita, pemotongan TPP imbas dari keterbatasan anggaran.
“TPP didapat dari DAU dan PAD, sementara target PAD Bone tidak tercapai, sehingga TPP harus dikurangi. Andaikan PAD lancar, tidak seperti ini, cuma karena terbatas jadi penyesuaian,” papar ASN lingkup Pemda Bone kepada Nalarmedia, Rabu (19 Juni 2024).
Pemotongan TPP, kata ASN tersebut berlaku di semua OPD.
“Mudah-mudahan TPP tidak lagi tersendat, semoga Maret dan seterusnya (TPP 75 persen, red) tidak lagi terhambat. Karena Januari dan Februari sudah diterima,” ungkapnya.
Senada hal itu, ASN Pemda Bone lainnya mengakui bahwa sudah melakukan penginputan pengurangan TPP 25 persen di partial 2.
“Namanya pemotongan, tentu sedih. Kita harap lancar pembayaran, justru dipotong TPP ASN,” keluh ASN lainnya. (red)