Gadis 16 Tahun Diduga Disetubuhi, Bos Toko Hape di Bone Dilapor Polisi

Gadis berusia 16 tahun berinisial ML asal Kecamatan Tellu Siattinge resmi melaporkan mantan bosnya pemilik toko Hape berinisial MSG atas dugaan persetubuhan. (ist)
banner 325x300

BONE, NALARMEDIA — Gadis berusia 16 tahun berinisial ML asal Kecamatan Tellu Siattinge resmi melaporkan mantan bosnya berinisial MSG atas dugaan persetubuhan.

ML melaporkan kasus dugaan persetubuhan ini di SPKT Polres Bone, Jalan Yos Sudarso, Kamis (4 Juli 2024) sore.

banner 728x90

Korban didampingi kakak kandung laki-lakinya IZ (21) dan Aktivis Perempuan dan Anak Martina Majid melaporkan kasus dugaan persetubuhan paksa yang dialaminya yang dilakukan mantan bosnya.

Kejadian pilu tersebut terjadi pada Jumat (21 Juni 2024 ) sore di tempat usaha terduga pelaku.

ML menceritakan peristiwa ini bermula saat korban diajak bekerja oleh salah satu temannya di toko HP milik terduga pelaku MSG yang ia dapatkan informasi dari media sosial temannya.

Setelah seminggu bekerja, korban ML tiba-tiba mendapat perlakuan tidak senonoh dari mantan bosnya itu.

ML mengaku, pada hari kejadian korban tiba-tiba dipanggil mantan bosnya dan memanggilnya masuk kamar terduga pelaku dengan modus ingin diajari masalah keuangan saat istrinya bosnya tidak ada di rumah.

“Ia memanggil saya masuk kamar, dan pelaku membuka baju saya, saya tidak sempat melawan. Karena ia menindih tubuh saya, dan melakukan persetubuhan,” ungkap ML dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di SPKT Mapolres Bone, Kamis (4 Juli 2024).

Setelah peristiwa itu, ML mengatakan masih sempat pergi bekerja dan tidak berani menyampaikan kejadian itu ke orang tuanya.

Justru ML, kembali dilecehkan oleh mantan bosnya itu tepatnya Senin (24 Juni 2024).

“Saat itu, mantan bos saya panggil saya untuk ambil air di bawah rumah, tiba-tiba kemudian datang menghampiri memeluk saya, tapi tiba-tiba teman perempuan saya datang sehingga ia lepas saya,” katanya.

Setelah itu, korban ML memutuskan berhenti bekerja dan kemudian curhat ke temannya karena tidak berani menyampaikan orang tua.

Namun setelah kakak kandung laki-lakinya mengetahui peristiwa tersebut, ia memberanikan diri menyampaikan kepada orang tuanya dan kepada pemerintah desa setempat atas peristiwa yang dialami untuk dilanjutkan proses hukum.

“Saya selaku kakak kandung korban meminta agar polisi menangkap pelaku. Kami sekeluarga sangat shock atas yang dialami adik kandung kami,” sebut IZ, kakak kandung korban saat mendampingi korban melapor di SKPT Polres Bone.

Ia pun membantah kalau ada upaya keluarga meminta uang kepada terduga pelaku untuk perdamaian.

“Itu tidak benar. Kami cuma minta pelaku diproses secara hukum dan diberikan hukuman yang seberat-beratnya. Kami minta pelaku diproses karena bisa saja ada korban-korban lainnya, supaya pelaku ada efek jera,” harapnya.

Sementara itu, Kuasa hukum terduga pelaku MSG, Andi Asrul Amri SH.,MH menghargai proses yang berjalan.

“Haknya orang untuk melapor dan lebih bagus kalau melapor di Polres biar bisa terang perkaranya, nanti bisa ditahu siapa yang benar,” kata Andi Asrul Amri. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *