JAKARTA, NALARMEDIA — Dalam survei terbaru Indikator politik Indonesia terkait elektabilitas kandidat di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel yang dirilis beberapa waktu lalu yang memotret kecenderungan pemilih dalam 18 nama yang disodorkan, Andi Sudirman Sulaiman masih menempati urutan teratas angka 22,4 persen.
Adapun mantan Wali Kota Ilham Arief Sirajuddin (IAS) di posisi ke enam dengan angka 5,8 persen sedang Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto bertengger di urutan ke 7 dengan 4,8 persen.
Berikut hasil lengkap survei Indikator dengan simulasi 18 nama calon:
⁃ Andi Sudirman Sulaiman 22,4 persen
⁃ Adnan Purichta 10,5 persen
⁃ Andi Iwan Aras 8,7 persen
⁃ Andi Rusdi Mappasessu 6,9 persen
⁃ Indah Putri Indriani 6,7 persen
⁃ Ilham Arief Sirajuddin 5,8 persen
⁃ Moh Ramdhan Pomanto 4,8 persen
⁃ Nurdin Halid 4,0 persen
⁃ Fatmawati Rusdi 3,5 persen
⁃ Taufan Pawe 2, persen
⁃ Imam Uskara 1,0 persen
⁃ Andi Bau Sawa Mappanyukki 0,6 persen
⁃ Andi Wittiri 0,2 persen
⁃ Azhar Arsyad 0,1 persen
⁃ M Amri Arsyid 0,1 persen
⁃ Fadil Imran 0,1 persen
⁃ Ni’matullah Erbe 0,0 persen
⁃ Zudan Arief 0,0 persen
⁃ Lainnya 0,2 persen
⁃ Tidak Tahu/Tidak Menjawab 21,8 persen
Dari hasil survei ini terpotret Andi Sudirman masih unggul jauh dibanding kandidat lainnya.
Indikator memaparkan bahwa tinggi elektabilitas Andi Sudirman dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain karena Andi Sudirman adalah petahana, kepuasan publik terhadap kinerja yang dipimpin Andi Sudirman sebelumnya dan basis suara yang mengakar di seluruh wilayah Sulsel.
Sebagai informasi, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia ini melakukan riset pada 11-19 Juli 2024 untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pengumpulan data survei ini merupakan populasi seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Sulawesi Selatan yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 800 orang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang terdistribusi secara proporsional.
Kemudian dilakukan oversample di Kabupaten Bone menjadi 400 responden. Sehingga total sample sebanyak 1130 responden.
Metode yang digunakan adalah metode stratified random sampling, yang memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
“Sedang quality control terhadap hasil wawancara, dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti,” demikian yang dilaporan Indikator.
Survei yang bertajuk “Peluang Menang Calon-calon Gubernur di Provinsi Sulsel” ini ingin memotret sikap dan perilaku calon pemilih di Sulsel untuk mengetahui peta dukungan politik elektoral dan ingin mengetahui faktor-faktor penting apa yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut sekaligus melihat persepsi warga Sulsel terkait isu-isu mutakhir yang mengemuka. (rls/red)