Dari Bulukumba, Begini Makna HUT Ke-79 RI Bupati Andi Utta

Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia tingkat Kabupaten Bulukumba dilaksanakan di Lapangan Pemuda, Sabtu 17 Agustus 2024. (Humas Pemda Bulukumba)
banner 325x300

BULUKUMBA, NALARMEDIA — Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia tingkat Kabupaten Bulukumba dilaksanakan di Lapangan Pemuda, Sabtu 17 Agustus 2024.

Suasana upacara tampak megah karena tribun Lapangan Pemuda dilatari Gedung Pinisi yang berdiri dengan megah yang dibalut dengan bentangan kain merah putih.

banner 728x90

Upacara HUT RI yang dipimpin Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf atau yang akrab disapa Andi Utta, berlangsung hikmat.

Upacara HUT Kemerdekaan RI ini adalah yang ketiga kalinya dipimpin Andi Muchtar Ali Yusuf sejak dilantik menjadi Bupati Bulukumba pada 2021 silam.

Ratusan peserta upacara dan undangan hadir memadati Lapangan Pemuda untuk melihat detik detik pengibaran duplikat Bendera Pusaka Merah Putih.

Ketua DPRD Haji Rijal didaulat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain Wakil Bupati Andi Edy Manaf dan unsur Forkopimda, tampak hadir beberapa anggota DPRD Kabupaten Bulukumba, diantaranya Aminah Syam, Fahidin HDK, Andi Pangeran, Asri Jaya, dan Muh Akbar.

Prosesi pengibaran bendera yang dilakukan para anggota Paskibraka berjalan lancar dan baik. Ketika Paskibraka meninggalkan lapangan, mereka diberikan aplaus atau tepuk tangan dari para hadirin peserta upacara.

Yang bertindak sebagai pembawa baki atau yang menerima bendera merah putih dari Bupati Bulukumba adalah Nurul Alika Putri dari SMA Negeri 1 Bulukumba.

Pengerek bendera, Muh. Fakhri An Nasr dari SMA Negeri 1 Bulukumba. Pengibar Muh. Svinola Sisingoditiro dari SMA Negeri 1 Bulukumba.

Sementara pembentang Fadhil Armawan dari SMA Negeri 9 Bulukumba.

Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, menilai bahwa kemerdekaan adalah kesempatan yang terbuka lebar bagi setiap orang untuk bekerja keras dan meraih kesuksesan.

Dikatakan di masa lalu, di era penjajahan, hasil kerja keras kita hanya dinikmati oleh penjajah. Namun hari ini, siapa yang bekerja keras, dialah yang akan menikmati hasilnya,” ujar Andi Utta sapaan akrab bupati.

Andi Utta menekankan bahwa kemerdekaan yang dinikmati saat ini tidaklah datang begitu saja, melainkan hasil dari perjuangan keras
para pahlawan.

Baginya, era kemerdekaan memberikan peluang yang lebih adil dibandingkan masa kolonial, di mana kesempatan untuk sukses sangat terbatas bagi pribumi.

“Semangat kerja keras yang ditunjukkan oleh para pejuang kemerdekaan harus menjadi teladan bagi generasi sekarang. Dengan bekerja keras dan meninggalkan kebiasaan malas, kita bisa meraih kesuksesan,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf, juga berbagi pandangannya tentang makna kemerdekaan. Baginya, kemerdekaan yang telah diraih ini harus dirasakan oleh seluruh masyarakat.

“Tanggung jawab pemerintah adalah memastikan bahwa setiap warga merasakan kemerdekaan dalam bentuk kesejahteraan,” ungkap Andi Edy Manaf.

Lebih lanjut, Andi Edy menekankan bahwa kemerdekaan tidak hanya soal hak, melainkan masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga kemerdekaan yang telah diperoleh.

“Kemerdekaan harus dijaga dengan saling menghargai dan bertoleransi satu sama lain,” katanya.

Dengan demikian, makna kemerdekaan menurut kedua pemimpin Bulukumba ini tidak hanya tentang kebebasan dari penjajahan, tetapi juga tentang tanggung jawab bersama untuk terus bekerja, menjaga kesejahteraan, dan memupuk toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. (rls/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *