Kronologi Warga Tutup Jalan Menuju SPBU Nelayan, Ini Kata Polisi

Aksi warga melakukan penutupan jalan akses ke SPBU Nelayan dengan menimbun jalan menggunakan material sirtu di Dusun Kasumpureng, Desa Watu. (ist)
banner 325x300

BONE, NALARMEDIA — Seorang warga berinisial AE (49) melakukan penutupan jalan di Dusun Kasumpureng, Desa Watu.

Ini adalah kali kedua pelaku menghalangi akses ke SPBU Nelayan 78.9270703 dengan menimbun jalan menggunakan material elektrik (sirtu), yang menyebabkan terganggunya distribusi BBM ke wilayah tersebut.

banner 728x90

Aksi pertama terjadi pada 15 Oktober 2024, di mana Polsek Barebbo, dipimpin Kapolsek Iptu Dodie Ramaputra, S.H., M.H., langsung berinisiatif membuka kembali akses jalan bersama dengan masyarakat setempat.

“Kami bersama warga langsung turun untuk memindahkan material yang menghalangi jalan agar masyarakat bisa melintas kembali,” jelas Kapolsek Barebbo.

Meskipun telah diberikan peringatan, AE kembali melakukan tindakan serupa pada 22 Oktober 2024 dengan alasan ia tidak mendapatkan kuota BBM dari SPBU.

“Kami sudah mendekati pelaku dengan cara persuasif dan bahkan merencanakan mediasi antara pelaku dan pihak SPBU, tetapi AE merasa tidak sabar dan kembali bertindak arogan,” lanjut Kapolsek Barebbo.

Menurut Kapolsek Barebbo, AE menganggap pihak kepolisian seolah diam dan tidak bertindak, padahal justru polisi yang telah berusaha memediasi dengan melibatkan pemerintah desa serta pihak SPBU.

“Kami sudah sampaikan kepada pelaku bahwa kami siap memfasilitasi dialog. Namun, sikap tidak sabarnya ini justru merugikan masyarakat luas,” tegas Iptu Dodie.

Aksi penutupan jalan oleh AE tidak hanya menghalangi distribusi BBM, tetapi juga menghambat aktivitas masyarakat yang bergantung pada jalur tersebut.

Kepala Desa Watu turut menambahkan bahwa tindakan AE sebenarnya tidak mewakili warga Desa Watu, karena pelaku bukanlah penduduk setempat.

“Aksinya dianggap arogan karena mengatasnamakan warga Desa Watu padahal bukan warga sini, dan ini jelas meresahkan,” ujarnya.

Polsek Barebbo menegaskan bahwa pendekatan damai masih menjadi prioritas utama, namun akan tetap bertindak tegas jika ada pihak yang terus mengganggu ketertiban umum.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mengambil tindakan sendiri. Semua permasalahan bisa diselesaikan dengan dialog dan kerja sama yang baik,” ucap Kapolsek Iptu Dodie Ramaputra.

Dengan kejadian ini, Polsek Barebbo berharap masyarakat memahami bahwa tindakan arogan dan tidak sabar hanya akan memperkeruh keadaan.

Aparat kepolisian siap menjadi penengah dan membantu mencari solusi terbaik demi ketertiban dan kenyamanan bersama. (rls/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *