Analisis Guru Besar IAIN Bone Pasca Debat Kedua Pilkada Bone

Guru Besar dalam bidang Ilmu Hukum IAIN Bone, Prof. Dr. A. Nuzul, SH, M.Hum. (Nalarmedia.id)
banner 325x300

BONE, NALARMEDIA — Debat publik kedua pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Bone Pilkada Bone 2024, sukses terlaksana, Senin (11 November 2024).

Masing-masing Paslon nomor urut 1, Andi Rio Idris Padjalangi – Amir Mahmud (Sipakariomi), Paslon nomor 2, Andi Islamuddin – Andi Irwandi Natsir (Tegak Lurus), Paslon nomor 3, Andi Asman Sulaiman – Andi Akmal Pasluddin (Beramal) memaparkan visi dan misinya.

banner 728x90

Menyikapi hal itu, Guru Besar dalam bidang Ilmu Hukum IAIN Bone, Prof. Dr. A. Nuzul, SH, M.Hum menjelaskan, debat kedua ini berarti pertanda para Paslon telah menuntaskan janji yang disertai komitmen untuk menjalankannya jika kelak terpilih.

Paslon telah menarasikan visi dan misinya, telah mengelaborasi apa keinginan dan kebutuhan masyakat.

“Jadi publik sudah harus terang benderang akan pilihannya, tidak lagi akan beli kucing dalam karung, dan juga tidak memilih karena politik uang,” kata Prof. Dr. A. Nuzul, kepada Nalarmedia, Rabu (13 November 2024).

Dua debat yang berhasil dilaksanakan oleh penyelenggara Pilkada. Ibarat KPU telah memasarkan figur Paslon ke publik yang mana layak dipertaruhkan ke depan untuk menakhodai Kabupaten Bone sebagai Kabupaten besar dan punya sejarah panjang keikut sertaannya dalm membangun bangsa.

Oleh karenanya, kata Prof. Dr. A. Nuzul masyarakat sebagai pemegang ke daulatan hak suara harusnya menggunakan hak nanti, jangan golput.

“Pilkada adalah perhelatan konstitusional, perhelatan lima tahunan di daerah, dan satu satunya cara yang absah secara konstitusional pula dalam memilih pemimpin daerah. Masyarakat berharap bahwa Pilkada Bone mampu melahirkan pemimpin yang bisa diandalkan untuk memimpin kita, mampu menjaga dan mengeluarkan kita semua dari berbagai persoalan, kemiskinan, kesenjangan sosial pendidikan, ekonomi dan berbagai persoalan sosial lainnya,” papar Prof. Dr. A. Nuzul.

“Intinya Paslon yang betul-betul mengerti permasalahan daerah dan masyakat. Mampu bersinergi dengan masyarakat, dan punya pengalaman, dan daya saing ke luar agar kabupaten Bone tetap diperhitungkan di kancag daerah dan nasional, karena kita memiliki bupati/wakil bupati yang andal dan berkemampuan,” sambungnya.

Tiga figur Paslon, kata Prof. Dr. A. Nuzul, semua adalah putra daerah, dan tentu masing-masing memiliki kemampuan SDM, pengalaman birokrasi pemerintahan, dan politik kemampuan mengambil kebijakan taktis jika diperlukan sebagai daerah otonom tanpa harus selalu menunggu apa petunjuk dari atas.

“Karena boleh jadi itu kebijakan dan kewenangan berada di daerah kabupaten yang segera harus dituntaskan. Sebaliknya pula jangan kewenangan pusat diambil alih, kecuali jika sudah menjadi pendelegasian ke daerah. Jadi mari kita berpilkada dengan memilih salah satu paslon dengan menggunakan pikiran jernih, pikiran rasional, dan wawasan luas, dan menjauhkan diri politik uang atau politik trsnsaksional. Mari Berpilkada damai, mencintai Bone, menjaga persatuan, sama sama menggotong Kabupaten Bone ke depan dengan kekuatan serta energi positif, juga terpenting adalah sinergi antara pemerintah daerah dan masyrakat daerah Kabupaten Bone, di bawah panji panji Assitoboneang,” kunci Prof. Dr. A. Nuzul. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *