banner 728x90

Refleksi Pesta Demokrasi 2024: Bone Bukan Lagi Lumbung Partai Golkar

Suasana depan Kantor DPD Partai Golkar Kabupaten Bone, Jumat (29 November 2024). (Nalarmedia.id)
banner 325x300

BONE, NALARMEDIA — Ada sisi lain yang menyita perhatian dalam penyelenggaraan pesta demokrasi 2024 di Kabupaten Bone. Baik Pemilu maupun Pilkada.

Partai Golkar khususnya di Kabupaten Bone dalam beberapa edisi pesta demokrasi mampu tampil sebagai pemenang. Tak ayal menjadikan Bone sebagai lumbung suara.

banner 728x90

Namun, pada edisi pesta demokrasi 2024, Partai Golkar di Kabupaten Bone harus menelan pil pahit.

Di Pemilu 2024, perolehan jumlah kursi Partai Golkar, merosot. Alhasil, kursi Ketua DPRD Bone tak lagi diduduki kader Partai Golkar.

Di Pilkada Bone 2024, usungan Partai Golkar, juga menelan kekalahan. Bila merujuk hasil hitung cepat yang sudah beredar.

Pengamat Politik, Dr. Aksi Hamzah, S.E., M.Si menilai perkembangan perolehan kursi partai Golkar dari Pemilu ke Pemilu terus mengalami penurunan.

Tahun 2004 jumlah kursinya 28. Pada Pemilu 2009 jumlah kursinya menjadi 18. Hanya dalam jangka waktu 5 tahun perolehan kursi berkurang sebanyak 10 kursi.

Selanjutnya pada 2013 menjadi 15 dan 2019 turun lagi menjadi 9. Akhirnya pada 2024 perolehan kursi partai Golkar tersisa 6.

“Perolehan suara terakhir ini yang menjadi tonggak lepasnya jabatan ketua DPRD kabupaten Bone dari partai Golkar,” sebut Aksi Hamzah, kepada Nalarmedia, Kamis (28 November 2024).

Aksi Hamzah yang merupakan mantan ketua KPU Kabupaten Bone menjelaskan, kekalahan calon bupati dan wakil bupati usungan partai Golkar pada Pilkada serentak 2024 di kabupaten Bone ini boleh jadi adalah cerminan penurunan perolehan kursi Golkar.

“Kabupaten Bone pernah mendapat gelar lumbung Golkar, namun saat ini rasanya gelar tersebut sudah patut direnungkan kembali,” sebutnya.

Perolehan kursi masing-masing partai di kabupaten Bone, kata Aksi begitu dinamis saat ini.

Tidak ada yang dominan sehingga dibutuhkan kolaborasi antar partai dalam mengusung kepentingan.

Golkar memiliki sejarah panjang di negeri ini. Partai ini dibangun dan dibentuk oleh kekuasaan.

Aksi yang merupakan Wakil Direktur Pascasarjana IAIN Bone melanjutkan, itulah kemudian yang menjadi warna partai Golkar, yaitu warna kekuasaan. Dia besar karena kekuasaan.

“Sehingga ketika kekuasaan menjauh sepertinya partai ini tidak cukup kuat untuk hidup mandiri. Kira-kira inilah yang menjadi alasan sejumlah elite partai Golkar mundur jadi pengurus karena tidak melihat kemungkinan berkuasanya partai Golkar di kabupaten Bone,” ungkap Aksi Hamzah.

“Namun ini hanyalah persepsi dan perspektif yang dibangun berdasarkan rangkaian sejarah. Setiap kita boleh berbeda pandangan dalam masalah seperti ini. Wallahu a’lam bisawab,” sambung pria satu cucu ini. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *