BONE, NALARMEDIA — Efisiensi yang dilakukan Pemda Bone terkesan setengah hati. Tidak menyeluruh.
Misalnya saja, Pemda Bone mengeluarkan kebijakan untuk tidak melakukan pengadaan kendaraan dinas (Randis) untuk OPD pada 2025.
Sayangnya, pengadaan Randis untuk Ketua DPRD Kabupaten Bone dan Wakil Bupati Bone pada 2025, jalan terus.
Seperti diketahui bila kondisi Pemkab Bone mengalami defisit besar. Tidak tanggung-tanggung, kurang lebih Rp200 miliar.
Plt Kepala BKAD Bone, Budiono menjelaskan, ada usulan untuk Randis Wakil Bupati Bone dan Ketua DPRD Bone, tahun depan.
Namun untuk pengadaan Randis bagi OPD lingkup Pemda Bone ditiadakan.
“Jadi atau tidaknya terealisasi Randis tersebut tergantung persetujuan bupati dan wakil bupati definitif nantinya,” sebut Budiono.
Budiono melanjutkan, efek dari defisit keuangan membuat Pemda kesulitan membayar TPP ASN.
Alhasil, TPP ASN lingkup Pemda Bone untuk lima bulan selama 2024, urung dibayarkan.
Olehnya itu, Pj Bupati Bone, Andi Winarno Eka Putra, kata Budiono terus berjuang keras untuk menuntaskan masalah tersebut dengan mengambil langkah strategis menyikapi TPP ASN Pemda Bone.
“Maka dari itu, pembayaran TPP ASN tidak pernah berkurang nilainya. Selalu penuh yang diterima oleh ASN,” tutur Budiono, kepada Nalarmedia, Senin (2 Desember 2024).
Budiono menjelaskan, faktor terjadinya defisit Pemda Bone tidak lepas dari sejumlah OPD pengampu PAD belum mencapai target.
“Dana transfer dari pusat dan provinsi ke Pemda juga belum lancar. Makanya satu per satu kewajiban Pemda diselesaikan, seperti KPU dan Bawaslu sudah 100 persen,” tuturnya. (red)