BONE, NALARMEDIA — Masyarakat Desa Passempe, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone menolak keras rencana PDAM Bone yang kini bernama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Wae Manurung Kabupaten Bone untuk mengelola mata air di desanya.
Salah satu putra Desa Passempe, Aksi Hamzah menjelaskan, dia akan mempertahankan dengan cara apapun agar sumber mata air ini tidak diambil alih oleh PDAM.
“Saya akan mengerahkan keluarga dan handai taulan untuk menolak rencana PDAM ini,” ujar Aksi Hamzah, kepada Nalarmedia, Sabtu (18 Januari 2025).
“Siapapun orang Passempe, haqqul yakin tidak ada yang rela sekiranya ini diambil alih,” sambungnya.
Aksi Hamzah yang merupakan mantan ketua KPU Kabupaten Bone mengungkapkan, sumber mata air ini adalah bagian dari cerita terindah anak-anak yang lahir di Passempe.
“Tempat mereka mandi dan bersenda gurau sambil menunggu waktu salat. Kalau ini digunakan oleh PDAM kami sangat yakin, masyarakat tidak bisa lagi menikmatinya,” lanjutnya.
Debit air di mata air tersebut, kata Aksi Hamzah sekarang sudah berkurang akibat penambangan batu gunung yang ada di Passempe.
“Terlebih lagi kalau diambil alih oleh PDAM yang konon katanya 60 persen debit air yang mereka akan ambil, 40 persen sisanya itulah yang disisakan oleh masyarakat. Saya titip pesan agar kiranya PDAM jangan semena-mena, perhatikan dampak lingkungan dan sosial,” sebut Aksi.
Kata Aksi, masih banyak cara mendapatkan sumber air tanpa harus mengganggu ketenangan orang kampung.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bone, Muksim yang juga berasal dari Dapil Bone I mengakui sudah menerima aspirasi penolakan hadirnya PDAM yang mengelola mata air di Desa Passempe.
“Ada aspirasi dari masyarakat Passempe yang menolak kehadiran Perumda Bone untuk menggunakan mata air Salo Abbala,” kata Muksim, kepada Nalarmedia, Jumat (17 Januari 2025).
Muksim menjelaskan, masyarakat Desa Passempe sudah nyaman dengan program air bersih gratis yang sudah berjalan saat ini.
Penolakan kehadiran Perumda Perumda Wae Manurung Bone lantaran berpotensi mematikan sawah masyarakat.
“Masyarakat setempat waswas karena akan berdampak kerusakan yang banyak nantinya pada persawahan. Masyarakat sudah nyaman dengan kondisi yang sudah ada saat ini,” tutur Muksim yang merupakan Kader PKB ini.
Sebelumnya, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Wae Manurung Kabupaten Bone menemukan mata air baru.
Plt Direktur Perumda Air Minum Wae Manurung Kabupaten Bone, Andi Promal Pawi menjelaskan, mata air baru yang dipersiapkan untuk melayani pelanggan berlokasi di Desa Passempe, Kecamatan Palakka.
Debit air di lokasi tersebut terbilang melimpah, 120 liter per detik.
“Di atas dari Wollangi dan Cinnong,” kata Andi Promal, kepada Nalarmedia.
Kehadiran mata air baru ini, kata Andi Promal bisa melayani hingga 10 ribu pelanggan baru.
Dimana saat ini, pelanggan Perumda Air Minum Wae Manurung Kabupaten Bone terus menyusut dan berada dalam posisi sekitar 15 ribu. (red)