MAKASSAR, NALARMEDIA — Pelantikan Pengurus HIPMI Perguruan Tinggi (PT) Provinsi Sulsel, di Aula Tudang Sepulung, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jl. Jenderal Sudirman Makassar, Jumat, 31 Januari 2025.
Andi Muhammad Fadel Pratama Adhyaksa resmi dilantik sebagai Ketua Bakorda HIPMI Perguruan Tinggi (PT) Sulsel Periode 2025 – 2027.
Resmi mengemban amanah sebagai Ketua Bakorda HIPMI PT Sulsel periode 2025 – 2027, Andi Muhammad Fadel memiliki visi dan misi yang siap dilaksanakan. Gaspol.
“Insya Allah kita akan mendorong mahasiswa untuk tingkatkan minat dan bakatnya di bidang entrepreneurship sekaligus siap membantu program pemerintah meningkatkan pendapatan daerah sampai 8 persen,” ungkap Muhammad Fadel, kepada Nalarmedia.id, Jumat (1 Februari 2025).
Upaya HIPMI PT meningkatkan pendapatan daerah, kata Muhammad Fadel adalah melalui teman-teman mahasiswa yang mempunyai UMKM dan yang belum punya usaha, tetapi ada niatan ingin membangun usaha.
“Insya Allah kita akan membantu nantinya,” tandasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Provinsi Sulsel, Prof Fadjry Djufry mendukung penuh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk perkembangan dunia usaha di Provinsi Sulsel.
“Saya mengapresiasi pertemuan ini merupakan untuk mewujudkan tahun 2025 ini menjadi tahun investasi. Kita ingin anak-anak semua bagaimana sama-sama mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen,” kata Prof Fadjry dalam sambutannya.
Usai pelantikan pengurus HIPMI PT Sulsel diharapkan bisa membantu pertumbuhan ekonomi Sulsel lewat berbagai usaha dari anak-anak di HIPMI Sulsel.
“Saya berharap pengurus saat ini bisa menentukan target bagaimana pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan. Saya percaya di tangan anak-anak ini bisa mengembangkan ekonomi di Sulawesi Selatan,” lanjut Prof Fadjry.
Apalagi, di sektor pertanian Provinsi Sulsel memiliki lahan pertanian 18.000 hektare yang siap dijadikan sebagai lahan potensi usaha pertanian, tentunya bagaimana hilirisasi pertaniannya dan paling penting bagaimana potensi peternakan.
“Kehadiran HIPMI di Sulsel untuk menghadirkan loncatan terhadap investasi di Sulsel. Apalagi ada 18.000 hektare lahan untuk sapi peras dari Vietnam. Kalau perizinan kita siapkan karpet merah untuk investasi,” jelas Prof Fadjry.
“Saya yakin di tangan adik-adik bisa memenuhi semua target pertumbuhan ekonomi melalui dunia usaha di bidang apa saja. Kita bisa bantu untuk permodalan seperti di pertanian ada sejumlah bantuan mulai di alsintan dan berbagai alat pertanian lainnya,” lanjutnya.
Adapun Ketua Umum BPD HIPMI Sulsel, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman menyampaikan, kepada seluruh teman-teman pengurus yang baru-baru dilantik saya ucapkan selamat, bukan hanya pelantikannya tapi juga waktunya teman-teman untuk bekerja.
“Perkenalkan nama saya Andi Amar Ketua HIPMI Sulsel sekarang. Tapi kalau kita lagi di HIPMI kita sama-sama anak Hipmi kita sama-sama dalam memajukan Hipmi Sulawesi Selatan itu tugas kita bersama bukan hanya tugas teman-teman tapi ini tugas kita bersama,” kata Andi Amar.
Menurut Andi Amar jika ingin berkonsolidasi dan bersinergi antara DPD HIPMI dengan HIPMI PT tentunya untuk mencapai target dalam satu periode kepengurusan.
“Jadi bukan yang punya usaha besar baru masuk di HIPMI, tapi yang punya usaha sekecil apapun tidak boleh malu dengan apa yang dia miliki, tapi harus mau bergabung dengan HIPMI bersama-sama meningkatkan taraf ekonomi di Sulawesi Selatan dan di seluruh Indonesia,” ajak legislator DPR RI Fraksi Gerindra itu.
Andi Amar yakin bekerjasama antara HIPMI Sulsel dengan Pemprov Sulsel sangat bisa sekali dijalankan, apalagi sesuai target nasional ekonomi 8 persen.
“Saya yakin bapak Prof Fadjry Djufry mau bekerjasama dengan HIPMI. Kita akan bersinergi untuk memajukan ekonomi, sekarang itu pengusaha butuh pemerintah, pemerintah butuh pengusaha jadi kita gabungkan itu,” tuturnya.
Ketua Umum BAKORPUS HIPMI PT Indonesia, Muhammad Ammar Dhafin mengaku, untuk target kita satu tahun ke depan bagaimana meraih kader sebanyak-banyaknya.
“Ini yang paling pertama yang harus kita lakukan, karena kita harus sesuai dengan target pemerintah saat ini menuju ekonomi 8 persen,” tuturnya.
Menurutnya pertumbuhan ekonomi 8 persen itu tidak bisa di raih tanpa kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh stakeholder. “Semua harus ikut, semua harus ambil peran, disini peran kita sebagai anak muda bagaimana menciptakan pengusaha muda baru harus bersifat inklusif,” jelasnya. (red)
