MAKASSAR, NALARMEDIA — Komunitas otomotif Santa Fe Owners Community Indonesia (SOCI) menggelar acara momen pergantian tahun kemarin. Tepatnya pada 18 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025 lalu.
Bukan sekadar road trip ataupun touring, kegiatan bertajuk “SOCI Discover Sulawesi” ini direncanakan dan dijalankan, dengan tujuan mengimplementasikan motto komunitas yang terbentuk sejak 3 Oktober 2010 ini; Sharing, Caring, Touring.
Total menempuh 4.500 kilometer, perjalanan penuh kesan mengeksplorasi setiap sudut pulau Sulawesi ini diikuti sembilan member SOCI dengan mengendarai delapan unit Hyundai Santa Fe.
Ketua SOCI Andreas Bongso termasuk ikut serta pada kegiatan ini.
Karena digelar bertepatan dengan momen liburan Nataru, mereka turut serta mengajak keluarga masing-masing dengan total rombongan berjumlah 33 orang dan dua kru media.
”Hampir semua member mengajak serta keluarga masing-masing, kecuali Om Totok (SOCI 005), yang kali ini berangkat sendirian,” ucap Syahrul Heriyanto (SOCI 218), selaku Ketua Pelaksana SOCI Discover Sulawesi ini.
Berkumpul di Sidoarjo untuk kopdar sekaligus pemantapan pada Rabu, 18 Desember 2024.
Keesokan harinya, rombongan berlayar menuju Sulawesi dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, menggunakan jalur laut dengan menaiki kapal Dharma Lautan Utama Dharma Kencana VII.
Setelah menghabiskan dua hari pelayaran, rombongan tiba di Kota Makassar dan langsung beristirahat.
Sabtu pagi, 21 Desember 2024, seluruh peserta SOCI Discover Sulawesi sangat antusias memulai hari pertama perjalanan mereka.
Bergerak tepat pukul 08.00 pagi waktu setempat, menurut estimasi seharusnya rombongan tiba di Tanah Toraja, destinasi pertama, pada sore hari itu.
”Karena cuaca yang tidak bersahabat. Sedang intensitas hujan tinggi, akses jalan poros Makassar-Parepare terputus akibat banjir. Perjalanan kami harus terhenti di Kecamatan Barru, sekitar 140 km dari Makassar. Kena macet panjang akibat akses jalan terputus. Selama berjam-jam kami tak bergerak sama sekali,” tutur Syahrul.
”Untungnya, sambil menunggu akses jalan bisa dipakai kembali, kami diperbolehkan oleh petugas keamanan untuk beristirahat di area PT Bosowa, untuk bangun tenda dan masak-masak. Sekitar pukul 23.00 malam kami baru bisa melanjutkan perjalanan setelah banjir surut. Kami memutuskan beristirahat di SPBU Pinrang, lalu melanjutkan perjalanan hingga akhirnya tiba di Toraja hari siang keesokan harinya,” terang Syahrul.
Akibat kendala cuaca itu, semua rencana yang disusun jadi terganggu.
Akan tetapi, hal itu tidak sampai menghambat tekad peserta SOCI Discover Sulawesi untuk menuntaskan rute menuju beragam destinasi yang direncanakan.
”Justru itulah tantangannya. Kami harus mengatur jadwal baru, create plan B atau C di jalan ketika kondisi capek, agar semua tujuan tidak sampai terlewati,” papar Syahrul.
Pulau Sulawesi dipilih oleh sebagai destinasi SOCI pada touring kali ini.
Setelah pada 2021 lalu beberapa member SOCI melakukan kegiatan serupa di pulau Sumatera, serta Jawa dan Bali pada tahun 2022. Sulawesi dan Kalimantan yang belum.
”Kami memutuskan Sulawesi dahulu, karena menurut kami ini adalah salah satu pulau di Indonesia yang menyimpan segudang keunikan. Tak hanya keindahan alamnya, namun juga budaya hingga tradisi masyarakatnya,” ungkapnya.
Layaknya kegiatan touring sebelum-sebelumnya, para member yang terlibat pada SOCI Discover Sulawesi ini juga mengadakan kegiatan charity.
Acara berbagi dilakukan di Panti Asuhan Yatim Piatu Al Inayah, Gorontalo.
Dengan membagikan sembako dan sejumlah uang tunai, hasil donasi yang dikumpulkan dari para member SOCI.
Menurut Syahrul, para peserta SOCI Discover Sulawesi ini merasa puas. Karena mereka berhasil mengeksplorasi seluruh destinasi ikonik di pulau Sulawesi.
”Anggota keluarga juga sangat menikmati, walau sempat bad mood di awal-awal perjalanan karena terkendala banjir dan kelamaan saat penyeberangan kapal laut,” ujar pria yang berdomisi di Bandung ini.
Selama total 16 hari efekif menjelajah pulau Sulawesi, para member SOCI menuntaskan target destinasi yang mereka rencanakan.
Dimulai dengan mengekplorasi Tana Toraja, kawasan pegunungan di Sulawesi Selatan yang sarat akan kebudayaan dan keindahan alam yang memukau.
Mulai dari Desa Adat Pallawa dan Kete Kesu yang memperlihatkan rumah serta warga asli suku Toraja, mengunjungi Londa yang dikenal dengan pemakaman unik terletak di dalam gua, Kalimbuang Bori yang merupakan situs peninggalan purbakala berupa kuburan batu yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, dilanjutkan dengan mengabadikan megahnya patung Jesus di atas bukit tebing berketinggian 40 meter di Buntu Burake.
Road trip SOCI di Pulau Sulawesi ini juga singgah di Mamuju yang masuk dalam wilayah Sulawesi Barat.
Anggota dapat melihat beberapa sudut Kota Palu yang kini telah bangkit, seteah sempat diguncang bencana tsunami tujuh tahun silam. Sambil menikmati kuliner khas Kaledo.
Perjalanan lantas dilanjutkan dengan menaklukkan lintas barat Sulawesi yang pemandangannya sangat indah, dengan kondisi jalan yang sangat menggoda bagi pencinta touring.
Hingga akhirnya, sampai ke Tolitoli, yang merupakan titik paling utara pulau Sulawesi.
”Secara overall, pulau Sulawesi recommended banget buat pecinta touring, selain keanekaragaman budaya, juga dapat trek jalannya relatif bagus dan mulus, naik turun bukit, tepi pantai, walau sempit dan sempat jadi mirip lintasan offroad ketika hendak masuk Tolotoli. Walaupun treknya jujur bikin capek, karena berbelok-belok serta kontur jalanannya yang naik-turun. Bagi yang jarang nyetir dengan durasi lama dan panjang bisa melelahkan. Tapi kami tetap merekomendasikan bagi rekan-rekan member lainnya, semisal mau mengadakan SOCI Discover Sulawesi jilid 2, saya siap support. Asalkan peminatnya banyak,” tegasnya. (rls/red)
