BONE, NALARMEDIA — Kasus penembakan menewaskan pengacara di Kabupaten Bone, masih penuh misteri.
Pelaku penembakan maut yang menewaskan pengacara Rudy S Gani di Bone, belum terungkap hingga saat ini.
Polisi kesusahan mengungkap dalang penembakan maut terhadap pengacara Rudy S Gani.
Sudah dua bulan kasus ini bergulir, Polres Bone belum berhasil mengungkap pelaku di balik kasus maut ini.
Kejadian nahas penembakan maut pengacara Rudy terjadi di Dusun Limpoe, Desa Pattukku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Selasa (31 Desember 2024) sekitar pukul 21.50 Wita.
Dari hasil pemeriksaan di Puskesmas Lappariaja, beberapa waktu lalu, ditemukan luka tembak pada bagian wajah, tepatnya di bawah mata sebelah kanan.
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Andi Muzakkir Aqil berharap, kasus penembakan maut ini segera terungkap.
“Sekarang ini, sementara proses penyelidikan. Sudah ada beberapa saksi yang telah diperiksa, ya kita percayakan kepada Polda Sulsel untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan pengacara tersebut,” kata Andi Muzakkir Aqil, kepada Nalarmedia.id, Sabtu (15 Februari 2025).
“Kita semua sama – sama berharap agar segera terungkap pelaku kasus ini. Yang jelas polisi pasti sudah mengantongi nama – nama diduga pelaku hanya mungkin belum bisa dipublikasikan karena belum cukup alat bukti,” sambungnya.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rudianto Lallo menegaskan, polisi tidak boleh lamban mengungkap kasus penembakan maut terhadap pengacara di Bone.
“Kalau sudah ada bukti mengarah ke seseorang, secepatnya diungkap ke publik pelakunya,” kata Rudianto, kepada Nalarmedia.id, Kamis (30 Januari 2025).
Sementara itu, Paur Humas Polres Bone, Iptu Rayendra Muhtar SH menjelaskan, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan intensif.
“Saat ini, proses lidik sidik masih terus berjalan, personel gabungan Polres Bone dan Tim Polda Sulsel masih di seputaran lokasi kejadian untuk maksimalkan upaya untuk ungkap kasus tersebut,” ungkap Iptu Rayendra, kepada Nalarmedia.id, Kamis (30 Januari 2025).
Iptu Rayendra menjelaskan, sudah ada 58 saksi yang telah diambil keterangan dan masih dalam pendalaman atas kasus tersebut.
“Kami terus mengembangkan penyelidikan dengan mengumpulkan berbagai bukti dan informasi,” sebutnya.
Iptu Rayendra meminta dukungan dan kesabaran masyarakat, serta mengharapkan partisipasi publik untuk memberikan informasi yang dapat membantu pengungkapan kasus ini. (red)