banner 728x90

Setelah Masjid Dijadikan Gudang, Ruang Aspirasi DPRD Bone Dinilai Tidak Representatif

Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Bone periode 2024-2029, Andi Unru mengungkapkan, anggaran yang dikelola DPRD Bone tidak sedikit dalam setahun. Sehingga bukan saja segi pemeliharaan, tetapi kelayakan gedung wakil rakyat harus diperhatikan. (Nalarmedia.id)
banner 325x300

BONE, NALARMEDIA — Sekretariat DPRD Kabupaten Bone harus berbenah besar-besaran. ada banyak hal yang perlu dievaluasi. Salah satunya ruang aspirasi yang sudah tidak representatif.

Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Bone periode 2024-2029, Andi Unru mengungkapkan, anggaran yang dikelola DPRD Bone tidak sedikit dalam setahun. Sehingga bukan saja segi pemeliharaan, tetapi kelayakan harus diperhatikan.

banner 728x90

“Ruang aspirasi kotor. Jadi kalau ada kegiatan penyampaian aspirasi saya arahkan ke Ruang Banggar, karena di situ juga dingin,” ujar Andi Unru, kepada Nalarmedia, Senin (3 Maret 2025).

Andi Unru yang merupakan kader partai Gerindra menilai, ruang aspirasi DPRD Bone yang ada saat ini tidak efektif.

Ruang Aspirasi DPRD Kabupaten Bone dinilai perlu pembenahan agar nyaman dipakai. (Nalarmedia.id)

“Orang datang ke DPRD Bone untuk menyampaikan keluhan dan aspirasinya, harusnya gedung wakil rakyat memberikan kenyamanan untuk itu dan bagus bukan sebaliknya,” lanjutnya.

Olehnya itu, Andi Unru berharap Sekretariat DPRD Bone bisa meninggalkan pola lama.

Sejumlah fasilitas di DPRD Bone perlu mendapat perhatian. Termasuk sarana tempat beribadah.

DPRD Kabupaten Bone memiliki keunikan. Gedung wakil rakyat di Bumi Arung Palakka mempunyai dua masjid.

Sayangnya, kedua masjid di Gedung DPRD Bone masih butuh polesan.

Mencengangkan, masjid pertama di gedung DPRD Bone justru terkesan beralih fungsi. Yakni, menjadi tempat penyimpanan barang bekas. Terkesan jadi gudang.

Dari pemantauan Nalarmedia.id, Senin (3 Maret 2025), kondisi bangunan masjid pertama DPRD Bone, masih lebih baik.

Namun, saat masuk ke dalam masjid pertama DPRD Bone tersebut, bikin geleng-geleng. Lantai kotor. Berserakan monitor hingga ban bekas. Mirisnya, karpet masjid terbentang tak terurus dipenuhi debu.

Hal mencengangkan lainnya, di bagian luar masjid pertama DPRD Bone juga terdapat tumpukan koran bekas. Juga demikian meja maupun lemari bekas dibiarkan begitu saja.

Kondisi dekat pintu masuk masjid pertama DPRD Kabupaten Bone dipenuhi barang bekas. (Nalarmedia.id)

Lalu, dekat pintu masuk masjid terdapat empat karung besar berisikan botol plastik air mineral.

Sementara masjid kedua berada di bagian depan gedung wakil rakyat. Hanya beberapa langkah dari masjid pertama.

Bukan semata kedua masjid DPRD Bone yang butuh perhatian, tetapi gedung DPRD Bone secara keseluruhan butuh perawatan.

Pasalnya, terlihat sejumlah bagian perlu perawatan, seperti atap maupun plafon gedung wakil rakyat tersebut mengalami kebocoran dan bolong.

Bahkan, cat di beberapa bagian gedung DPRD Bone juga sudah dipenuhi lumut.

Pelaksana Humas DPRD Bone, A. Sukmawati yang dikonfirmasi terkait anggaran pemeliharaan DPRD Bone enggan merinci lebih jauh.

“Kalau itu bukan bagianku,” dalih Pelaksana Humas DPRD Bone, A. Sukmawati, Senin (3 Maret 2025).

Kondisi salah satu tembok gedung DPRD Bone ditumbuhi lumut dan plafon bolong. (Nalarmedia.id)

Adapun Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Bone periode 2024-2029, Bahtiar Malla mengungkapkan, setiap tahun dianggarkan dana pemeliharaan gedung DPRD Kabupaten Bone.

“Saatnya memang harus dibenahi (gedung DPRD Bone, red). Jangan dibiarkan begitu,” sebut Bahtiar Malla, kepada Nalarmedia, Senin (3 Maret 2025).

“Kondisinya (masjid pertama DPRD Bone, red) masih layak sebagai tempat ibadah. Belum ada perubahan fungsi,” sambungnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *