banner 728x90

Presiden Prabowo Beri Penilaian Kinerja Mentan Andi Amran: Tiap Saya Cari, Selalu Ada di Sawah

Presiden RI Prabowo Subianto memberikan penilaian tersendiri terkait sosok Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman. (ist)
banner 325x300

MAJALENGKA, NALARMEDIA — Presiden RI Prabowo Subianto memberikan penilaian tersendiri terkait sosok Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman.

Presiden Prabowo mengapresiasi gerak cepat Mentan Andi Amran Sulaiman dalam mengawal pencapaian swasembada pangan nasional.

banner 728x90

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa dirinya terus memantau kinerja para menteri, termasuk Menteri Pertanian, yang dinilai sangat aktif turun langsung ke lapangan.

“Setiap kali saya cari beliau (Mentan Amran, red), pasti ada di sawah. Suatu hari ada di Kalimantan Barat, besok di Merauke, lusa di Lampung. Inilah contoh menteri yang benar-benar hadir di tengah petani,” ujar Presiden Prabowo saat menghadiri panen raya serentak di 14 provinsi, yang dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Presiden Prabowo menilai langkah cepat Mentan Andi Amran mulai menunjukkan hasil nyata. Produksi pangan nasional mengalami peningkatan signifikan, yang menurutnya merupakan buah dari kerja keras dan komitmen kuat seluruh jajaran pertanian.

“Alhamdulillah, kita lihat hasilnya. Dengan hati yang bersih dan kerja keras, kita optimis bisa mencapai apa yang kita harapkan. Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh tim pertanian,” ungkap Presiden Prabowo, Senin (7 April 2025).

Menanggapi hal tersebut, Mentan Andi Amran Sulaiman menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Prabowo atas kebijakan dan dukungan penuh terhadap sektor pertanian nasional.

Ia menegaskan bahwa capaian saat ini adalah hasil sinergi lintas sektor dan respons cepat dari pemerintah pusat hingga daerah.

Mentan Andi Amran menyebutkan bahwa saat ini harga gabah sudah mencapai Rp6.500 per kilogram.

Kenaikan ini sangat membahagiakan petani dan menjadi bukti nyata dari hasil kebijakan Presiden Prabowo yang pro terhadap petani.

“Ada 100 juta petani yang menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden. Mereka juga mengapresiasi kebijakan pupuk yang kini jauh lebih sederhana. Dulu harus ditandatangani oleh 12 Menteri, 38 Gubernur, dan 500-an kepala daerah. Sekarang, berkat Inpres yang Bapak tandatangani, distribusi pupuk bisa langsung dari Kementan ke pabrik, lalu ke kelompok tani. Ini adalah revolusi di sektor pertanian,” jelas Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin.

Andi Amran juga melaporkan bahwa program pompanisasi mampu meningkatkan produksi di Pulau Jawa hingga 2,8 juta ton, bahkan di tengah krisis El Nino.

Sementara itu, data BPS menunjukkan produksi gabah nasional periode Januari-Maret 2025 telah mencapai 52 persen dari total target tahunan.

Selain itu, Mentan Andi Amran juga mengapresiasi serapan gabah oleh Bulog yang meningkat signifikan.

“Serapan Bulog meningkat 2.000 persen. Dulu hanya 35.000 ton, sekarang mencapai 800.000 ton. Ini berkat kerja keras jajaran Bulog, termasuk Komisaris Utama dan Pak Wamentan yang terus turun tangan langsung,” kata Andi Amran.

Bahkan, tambahnya, banyak direksi Bulog yang menginap di kantor karena tingginya semangat kerja. Kita juga telah menyewa gudang tambahan sebanyak 750 ribu ton karena gudang-gudang eksisting sudah penuh.

Saat ini, stok beras nasional di gudang Bulog telah mencapai 2,4 juta ton dan diprediksi menembus 3 juta ton di akhir bulan, angka tertinggi dalam 10–20 tahun terakhir.

“Alhamdulillah, ini semua buah dari sinergi dan kepemimpinan Bapak Presiden. Dari benih, alat mesin pertanian, pompanisasi, cetak sawah, HPP, sampai serapan Bulog sudah berjalan dengan baik,” tegasnya.

Sekarang ini, urainya, yang sedang berproses adalah pembangunan dan normalisasi irigasi seluas 2 juta hektare bersama Menteri PUPR.

“Jika ini selesai, insyaallah pangan kita akan aman, dan mimpi besar menjadi lumbung pangan dunia dapat segera terwujud,” tegasnya. (rls/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *