banner 728x90

Bupati Andi Asman Terjun Langsung Tangani Kebocoran Pipa Induk PDAM Bone

Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman memantau langsung penanganan kebocoran pipa induk PDAM di pertigaan Jl Petta Ponggawae - Jl Jend A Yani, Sabtu (12 April 2025) sore. (ist)
banner 325x300

BONE, NALARMEDIA — Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman saat jalan pagi di pertigaan Jl Petta Ponggawae – Jl Jend A Yani, sontak mencuri perhatian, Sabtu (12 April 2025).

Pasalnya, saat melintas di jalan tersebut, Bupati Andi Asman heran melihat kondisi jalan yang basah. Padahal tidak hujan.

banner 728x90

Tanpa berpikir lama, Bupati Andi Asman langsung memerintahkan Direktur Perumda Air Minum Wae Manurung Bone, Muh. Bachtiar Sairing untuk melakukan pemeriksaan.

Kecurigaan orang nomor satu di daerah berjuluk Bumi Arung Palakka yang menduga ada pipa bocor, terbukti.

Kesigapan petugas Perumda Air Minum Wae Manurung Bone yang turun memeriksa, membuahkan hasil. Ada, pipa bocor.

Sebagai bentuk kepedulian, Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman ikut memantau langsung penanganan kebocoran pipa induk Perumda Air Minum Wae Manurung dulunya disebut PDAM di pertigaan Jl Petta Ponggawae – Jl Jend A Yani, Sabtu (12 April 2025) sore.

Petugas Perumda Wae Manurung merespons cepat kondisi tersebut. Alhasil, sekitar pukul 21.00 Wita, pengecekan dan pengerjaan akhirnya rampung.

Direktur Perumda Air Minum Wae Manurung Bone, Muh. Bachtiar Sairing menjelaskan, Perumda Air Minum Wae Manurung fokus membenahi kebocoran-kebocoran. Baik pipa distribusi dari Wollangi hingga ke kantor pusat, maupun pipa-pipa ke pelanggan.

“Pada Ramadan lalu, empat kebocoran pipa distribusi yang dibenahi, termasuk puluhan pipa-pipa induk lainnya,” ungkap Bachtiar, kepada Nalarmedia.

Sekadar diketahui, pipa distribusi dan pipa-pipa induk lainnya di Bone, sudah berumur di atas 30 tahunan.

“Karena termakan usia, maka terjadi kebocoran di sana-sini. Apalagi, kebanyakan pipa-pipa induk berada di bawah badan jalan. Khususnya di sepanjang Jl A Yani, Jl Petta Ponggawae, Jl Veteran dan lainnya,” ungkap Bachtiar.

“Kalau kebocoran itu kelihatan, saat itu juga langsung ditangani. Yang menyulitkan, adalah kalau terjadi kebocoran di bawah badan jalan dan tidak kelihatan rembesan ke atas. Pasti tidak bisa ditangani,” sambungnya.

Hal itu, salah satu yang menjadi kendala, sehingga kurang maksimal melayani kebutuhan pelanggan.

“Kebocoran yang tinggi dan menurunnya produksi air, karena debit di sumber air baku yg terus berkurang, baik di Wollangi maupun Cinnong untuk kebutuhan air di Kota Watampone,” paparnya.

Sementara itu, Bupati Andi Asman mendorong agar Perumda Wae Manurung terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. (red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *