MAKASSAR, NALARMEDIA — Bencana tanah bergerak kembali melanda Dusun Bena’, Lembang Rano, Kecamatan Rano, Kabupaten Tana Toraja, pada Sabtu malam, 31 Mei 2025, sekitar pukul 21.00 Wita, saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Akibatnya, lima rumah warga dan satu gedung Taman Kanak-Kanak mengalami kerusakan parah.
Kondisi makin memburuk pada Ahad pagi, 1 Juni 2025, sekitar pukul 06.00 Wita, saat retakan-retakan di tanah membesar dan menyebabkan ambruknya dinding belakang rumah warga.
Kepala Pelaksana BPBD Sulawesi Selatan, Amson Padolo mengonfirmasi bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Tana Toraja untuk langkah penanganan darurat.
“Sejak kejadian kami langsung berkoordinasi dengan BPBD Tana Toraja. Kami juga telah meminta agar dilakukan evakuasi terhadap warga yang berada di zona rawan terdampak,” ujar Amson dalam keterangannya, Selasa (3 Juni 2025).
Amson menyebut, pihaknya telah menjalin koordinasi dengan Balai Geologi Pusat sejak beberapa waktu lalu.
Hal ini mengingat fenomena tanah bergerak di wilayah tersebut kerap terjadi setiap kali hujan deras mengguyur.
Selain evakuasi, BPBD Sulsel juga telah mengirimkan bantuan logistik ke lokasi pengungsian untuk memenuhi kebutuhan dasar para warga terdampak.
“Beberapa waktu lalu kami sudah minta tim dari Balai Geologi untuk meneliti kondisi tanah di sana. Ini bukan kejadian pertama, dan kami ingin mengetahui penyebab serta potensi ancamannya secara ilmiah,” jelasnya. (rls/red)