MAKASSAR, NALARMEDIA — Makassar selalu punya keunikan cerita yang menarik untuk diangkat ke sebuah film layar lebar.
Terbaru, adalah kisah tentang nikah kembar yang dilakukan oleh tiga bersaudara bernama Fadly, Kifly, dan Ahmad.
Berita-berita tentang pernikahan kembar mereka bahkan sempat viral dan masuk ke berbagai pemberitaan dan dijadikan film dokumenter.
Kisah nyata tersebut kemudian diangkat ke dalam film komedi romantis persembahan Starvision dan Rhaya Flicks, dan disutradarai oleh sutradara asal Makassar, Arfan Sabran, berjudul Jodoh 3 Bujang.
Film ini mengikuti lika-liku Fadly (diperankan oleh Jourdy Pranata) yang harus mencari jodoh dalam waktu singkat untuk bisa mengikuti nikah kembar permintaan dari kedua orangtuanya.
Nama Fadly, Kifly, dan Ahmad pun merupakan nama yang sebenarnya di kehidupan nyata dan dijadikan nama karakter dalam filmnya.
Dalam salah satu adegan di film ini, ibu Fadly mencoba mencarikan jodoh untuk anaknya setelah beberapa kali gagal menemukan calon pasangan yang tepat.
Hj. Hamira, sosok asli ibu dari ketiga anak tersebut, bercerita tentang salah satu adegan yang sangat akurat seperti yang terjadi pada masa pencarian jodoh untuk Fadly.
“Teringat lagi masa-masa saat buruk, saya setiap hari menangis. Dua anak saya sudah siap (menikah kembar), tapi yang satu belum. Jadi saya berpikir, ada anaknya teman saya. Saya jodohkan saja. Eh, ternyata Fadly-nya enggak setuju. Itu yang ada di film, persis jalan ceritanya. Jadi foto anak teman saya yang yang ditunjukkan ke saya itu, adalah foto 10 tahun yang lalu, dia (Fadly) bilang ‘ih Mamak, sembarangnya!’” Cerita Hj. Hamira mengenai kesamaan adegan di film Jodoh 3 Bujang dengan momen saat ia akan menjodohkan anaknya.
Film Jodoh 3 Bujang sampai saat ini telah ditonton oleh 525 ribu lebih penonton.
Menjadikan cerita romansa di film ini dekat dengan banyak penonton, dan merasa terhibur dengan kisah lika-liku pencarian jodoh yang rumit.
Terlebih lagi, dengan latar budaya Bugis-Makassar yang menggunakan uang panai, membuat pernikahan bukanlah hal yang sederhana.
“Kalau budaya kami itu, kalau memang orangnya suka, ya uang panai itu tidak minta yang terlalu berlebihan. Disesuaikan dengan kemampuan orangnya. Kecuali kalau memang orangnya tidak suka, misal ada sifatnya yang kurang disukai, maka dihantam dengan uang panai, ini sebenarnya sebagai cara untuk menolak secara halus,” lanjut Hj. Hamira.
Diproduseri oleh Chand Parwez Servia dan Futih Aljihadi, Film Jodoh 3 Bujang diproduksi oleh Starvision dan Rhaya Flicks, menceritakan tiga bujang bersaudara, Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong).
Mereka diminta orangtuanya untuk nikah kembar karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi. Namun, calon Fadly tiba-tiba dijodohkan orang tuanya dengan pria yang lebih mapan.
Fadly harus menemukan jodoh penggantinya di waktu singkat yang tersisa, atau pernikahan kembar mereka terancam batal!
Tonton film drama romantis Jodoh 3 Bujang di bioskop sekarang. (red)