BONE, NALARMEDIA — Kabupaten Bone terancam mengalami penurunan ketersediaan air bersih. Salah satu faktornya aktivitas tambang ilegal. Sehingga butuh dilakukan mitigasi lahan.
Fungsional Penata Ruang Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (DBMCKTR) Kabupaten Bone, Andi Asrijal mengungkapkan, seluruh pihak harus peduli terhadap lingkungan. Bukan saja untuk masa sekarang, tetapi masa depan generasi selanjutnya.
Kata Andi Asrijal, Bone terancam kritis air bersih apabila tidak menjaga sumber mata air yang ada. Sehingga perlu dilakukan upaya mitigasi di lahan-lahan yang menjadi sumber mata air.
“Berdasarkan Permen PUPR 28/PRT/M2015 tentang penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau pada Pasal 11 menerangkan bahwa garis sempadan mata air ditentukan mengelilingi mata air paling sedikit berjarak 200 meter dari pusat mata air,” kata Andi Asrijal, kepada Nalarmedia, Kamis (24 Juli 2025).
Salah satu kondisi yang berefek dalam ketersediaan air bersih, kata Andi Asrijal adalah potensi aktivitas tambang ilegal.
“Karena bisa mempengaruhi debit mata air,” sebut Andi Asrijal.
Ketersediaan sumber air di mata air juga sangat tergantung di tutupan lahan. Karena titik mata air tidak berdiri sendiri. Ada rangkaian formasi dan harus dijaga.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sumber mata air di Bone, kata Andi Asrijal, di atasnya ditumbuhi pohon Beringin.
“Pohon yang cocok untuk menyimpan cadangan air salah satunya Beringin. Pengamatan Kami bahwa beberapa sumber mata air di Bone rata-rata di atas tumbuh pohon Beringin dan tanaman-tanaman yang berakar kuat,” papar Andi Asrijal.
Contohnya saja di Taccipi, Sailong, Lanca, serta beberapa mata air di daerah lainnya.
“Makanya ke depan perlu regulasi pemanfaatan sempadan mata air, sungai, danau, sebagai bentuk turunan Permen tersebut. Kalau perlu di radius minimal 500 meter untuk menjaga pasokan air ke depan,” tandasnya.
Hal ini juga perlu mendapat perhatian, khususnya pemilik lahan di area sempadan.
Keadaan ini perlu mendapat atensi serius dari pihak terkait. Lantaran, apabila ini terus dibiarkan maka ketika kondisi musim hujan akan kelebihan air. Sedangkan musim kering mengalami krisis air. (red)