Petugas BPBD di Bulukumba Bercocok Tanam di Belakang Kantor

Pegawai dan petugas BPBD Kabupaten Bulukumba mengisi waktu luang dengan bercocok tanam di halaman belakang kantor. (ist)
banner 325x300

BULUKUMBA, NALARMEDIA — Pegawai dan petugas BPBD Kabupaten Bulukumba mengisi waktu luang dengan bercocok tanam di halaman belakang kantor.

Mereka terlebih dahulu menggemburkan lahan tersebut baik secara manual maupun menggunakan traktor kemudian memupuk lahan menggunakan pupuk organik.

banner 728x90

Lahan yang digarap berada di eks lokasi Balai Latihan Kerja (BLK) seluas 43 x 24 meter atau 1032 meter persegi.

Rencananya lahan ini akan ditanami bibit cabai dan tanaman jangka pendek lainnya.

“Lahan ini kita olah berkat motivasi yang selalu disampaikan oleh bapak Bupati Bulukumba, agar lahan yang menganggur untuk diolah dan ditanami tanaman produktif,” ungkap Kepala BPBD, Andi Hasbullah.

Sama halnya di lokasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bulukumba, lahan kosong yang berada di bagian belakang SKB mulai digarap dan tidak dibiarkan terlantar.

Sekitar 1 hektare lebih lahan di SKB dikelola untuk lebih produktif.

“Kita tanam cabai, sukun dan mangga. Kemudian kita juga buat kolam ikan nila untuk 30 ribu ekor dengan luas kolam 45 x 30 meter,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Andi Buyung Saputra, Jumat (1 Agustus 2025).

Sementara itu di halaman Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) sudah beberapa bulan yang lalu mulai mengolah pekarangannya yang kosong.

Pekarangan ini diolah oleh petugas pemadam kebakaran (Damkar) di saat waktu senggangnya.

“Kita sekarang sudah mulai panen cabe terakhir, sambil melakukan peremajaan tanaman kembali,” bebernya.

Untuk diketahui Pemerintah Kabupaten Bulukumba bersama TP PKK Bulukumba juga terus mendorong program Gerakan Tanam Lombok Nikmati Hasilnya (GEMOIH) dengan memanfaatkan lahan pekarangan warga yang terbengkalai atau tidak terurus.

Diharapkan dengan program GEMOIH ini dapat berkonstribusi pada pengendalian inflasi karena kebutuhan warga atas cabai atau sayuran lainnya dapat dipenuhi tanpa harus membeli di pasar. (rls/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *