Pasien RSUD Tenriawaru Bawa Kipas dari Rumah

Potret kipas angin rusak yang terpasang di RSUD Tenriawaru Bone, Selasa (5 Agustus 2025). (Nalarmedia.id)
banner 325x300

BONE, NALARMEDIA — Imbas dari RSUD Tenriawaru Bone pasang kipas angin rusak dan AC jadi pajangan, bikin pasien dan keluarga pasien terpaksa membawa kipas angin pribadi dari rumah.

Pemandangan ini begitu mudah dijumpai di ruangan perawatan Dahlia, RSUD Tenriawaru, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.

banner 728x90

Sebanyak empat kipas angin yang terpasang dalam ruangan Dahlia nomor 8, kondisinya rusak.

AC yang terpasang juga tak mampu berbuat apa-apa alias tidak berfungsi.

“Kita mau sembuh, makanya keluarga dirawat di rumah sakit. Kalau begini panasnya, bisa-bisa penjaga pasien dan pasien stres karena kepanasan,” keluh keluarga pasien, Selasa (5 Agustus 2025).

“Ada kipas dan AC terpasang tetapi rusak. Seandainya tidak bawa kipas angin dari rumah, kami susah tidur,” sambungnya.

Keluarga pasien berharap kondisi seperti ini mendapat perhatian serius dari pihak terkait.

“Kalau kipas dan AC nya sudah rusak, sebaiknya diperbaiki atau diganti. Ini justru terpasang begitu saja,” ucap keluarga pasien.

Sementara itu, Kabag Administrasi, Kepegawaian, Hukum dan Humas RSUD Tenriawaru Bone, Junaedi yang dikonfirmasi, mengakui kondisi kipas angin yang rusak.

“Memang ada kipas angin yang sementara perbaikan, AC baru ada beberapa yang sudah terpasang dan baru mau difungsikan,” sebut Junaedi.

Junaedi melanjutkan, untuk pencegahan dan persiapan diperlukan kesadaran bersama dalam hal pengurusan administrasi baik itu BPJS, kelengkapan identitas KTP, KIS, KK dan lain sebagainya agar dapat ditangani segera dan diberikan perawatan sesuai arahan Bupati Bone.

“Tangani dulu, administrasi belakangan,” ucap Junaedi.

Komisi IV DPRD Sorot Keras

Komisi IV DPRD Bone menyoroti pelayanan RSUD Tenriawaru Bone. Imbas pasien dan keluarga pasien mengeluhkan pelayanan rumah sakit.

Menyikapi kondisi tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Bone, Andi Muhammad Salam atau yang akrab disapa Lilo AK, bereaksi keras.

“Komisi IV DPRD Bone, di dalam rapat kerja bersama Dinas Kesehatan dan RS daerah menyampaikan seluruh layanan kesehatan untuk sesuai dengan standar KRIS JKN,” ujar Lilo AK.

“KRIS JKN, Kelas Rawat Inap Standar Jaminan Kesehatan Nasional adalah kebijakan yang diterapkan dalam program BPJS Kesehatan untuk standarisasi layanan kelas rawat inap di rumah sakit,” sambungnya.

Tujuan dari KRIS JKN, kata Lilo AK adalah memastikan bahwa semua peserta JKN-KIS mendapatkan layanan kesehatan yang setara, tanpa perbedaan kelas berdasarkan iuran.

“Dari hasil monev yang dilakukan diperoleh hasil yaitu beberapa sarana prasarana masih belum memenuhi kriteria KRIS seperti ukuran tirai belum sesuai, oksigen masih manual, nurse call tidak berfungsi,” lanjutnya.

Wakil rakyat dari Partai Nasdem ini berharap melalui KRIS JKN, dapat tercapai beberapa manfaat utama bagi peserta JKN-KIS dan rumah sakit, antara lain Pemerataan Akses Pelayanan Kesehatan, Meningkatkan Kualitas Fasilitas Rumah Sakit.

“Mengurangi ketimpangan dalam layanan kesehatan, memudahkan manajemen rumah sakit, meningkatkan kepuasan pasien, mengoptimalkan penggunaan dana JKN, dan mendorong rumah sakit untuk beradaptasi,” ucap Lilo AK. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *