Pesan Duka Ketum Golkar Bahlil Disampaikan Taufan untuk Keluarga Ojol Tewas Dituduh Intel di Makassar

Ketua DPD Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe (kuning) mengunjungi rumah duka Dandi, seorang pengemudi ojek online yang menjadi korban pengeroyokan saat demonstrasi di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. (ist)
banner 325x300

MAKASSAR, NALARMEDIA — Ketua Umum (Ketum) Golkar, Bahlil Lahadalia turut berduka cita tewasnya pengemudi ojek online (Ojol), Rusdamdiansyah yang akrab disapa Dandi (26) usai diduga dikeroyok saat kerusuhan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Ketua DPD Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe, mengunjungi rumah duka Dandi, seorang pengemudi ojek online yang menjadi korban pengeroyokan saat demonstrasi di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar.

Turut mendampingi Andi Marzuki Wadeng, Sekretaris DPD Partai Golkar Sulsel, Rahman Pina, Wakil Ketua DPRD Sulsel, Lukman B Kady, Ketua Fraksi Golkar DPRD Sulsel, dan Kadir Halid, Ketua Komisi D DPRD Sulsel.

Rombongan disambut langsung oleh orang tua almarhum Dandi di rumah duka yang berlokasi di Lorong 501 Jalan Urip Sumoharjo pada pukul 14.00 Wita.

Dalam kunjungannya, Taufan Pawe menyampaikan belasungkawa mendalam.

“Kami menyampaikan belasungkawa dan mendoakan Almarhum Dandi diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan pesan dari Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, yang sangat menyayangkan insiden ini.

“Salam hangat dari Bapak Bahlil Lahadalia, beliau sangat sedih dan menyayangkan kejadian ini,” lanjut Taufan.

Ayah dan ibu Dandi, yang masih diselimuti duka mendalam, menceritakan kronologi kejadian yang menimpa anak mereka. Ibu Dandi dengan haru.

“Terima kasih banyak pak sudah datang, anak saya hanya keluar, lihat-lihat orang demo. Saya tidak menyangka kenapa bisa begini (wafat, red),” buka Ibu Dandi.

Sementara itu, ayah Dandi menjelaskan bahwa anaknya diteriaki “intel” sebelum dikeroyok.

“Diteriaki intel pak, tiba-tiba langsung dikeroyok. Dandi sempat dibawa ke sebuah sekretariat, kemudian dilarikan ke RS Ibnu Sina, dan akhirnya dirujuk ke RSUP di CPI, besoknya tidak ada mi pak,” terang Ayah Dandi.

Pihak keluarga, khususnya ibu Dandi, dengan tegas meminta keadilan.

“Kami keluarga minta keadilan, semoga bisa ditemukan pelakunya,” harapnya.

Menanggapi permintaan tersebut, Taufan Pawe menyatakan bahwa kasus ini akan menjadi atensi serius.

“Kita atensi hal ini,” tegasnya.

Mendengar kisah Dandi, Taufan Pawe memuji sosok anak muda ini.

“Dandi ini masih muda, sudah menjadi tulang punggung keluarga. Apalagi saya lihat anaknya kreatif dan pencinta alam,” katanya.

Ia menyayangkan hilangnya nyawa pemuda potensial akibat kesalahpahaman.

“Demonstrasi adalah cara yang baik untuk menyampaikan aspirasi, itu wajar di Negara kita,” ungkap Ketua DPD Partai Golkar Sulsel ini.

“Tolong kita menahan diri, jangan gelap mata, harus tetap berpikir jernih agar pesan-pesan atau isu yang kita kawal tersampaikan dengan baik,” tutupnya.

Driver ojek online (ojol) bernama Rusdamdiansyah alias Dandi (26) tewas dikeroyok massa usai dituduh anggota intelijen saat aksi demonstrasi di depan kampus Universitas Bosowa, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). (rls/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *