BONE, NALARMEDIA — Masyarakat menyoroti progres penanganan laporan dugaan penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi oleh pihak Polres Bone.
Laporan tersebut diduga melibatkan praktik pemanfaatan surat rekomendasi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait mendapatkan kuota BBM subsidi dalam jumlah besar yang tidak sesuai peruntukannya.
Seorang warga, Asrul yang melaporkan dugaan penyalahgunaan itu, mempertanyakan belum ada tindak lanjut nyata dari pihak kepolisian.
“Sudah sebulan, tetapi belum ada yang dimintai keterangan, padahal saya sudah sebut SPBU yang akui melayani rekomendasi dengan kuota yang tidak masuk akal untuk alsintan,” beber Asrul, kepada wartawan, Ahad (12 Oktober 2025).
Asrul menuturkan, dia sudah mendatangi Polres Bone untuk mengetahui perkembangan laporannya.
“Penyidik bilang belum ada yang bisa tanda tangan surat panggilan karena Kanit-nya sedang ada kegiatan, jadi proses belum bisa jalan,” ungkapnya.
Dugaan penyalahgunaan BBM subsidi dengan modus penggunaan surat rekomendasi OPD ini diduga telah berlangsung cukup lama. Modus tersebut memungkinkan pihak tertentu membeli solar subsidi dalam jumlah besar di SPBU dengan alasan kebutuhan alat mesin pertanian (alsintan), padahal sebagian diduga tidak sesuai peruntukannya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra Muchtar, S.H., mengaku, penanganan dugaan kasus tersebut masih berjalan.
“Masih penyelidikan,” ujar Iptu Rayendra Muchtar. (red)
