Berita  

Jejak PLN, Jalan Keberlanjutan

Direktur Bank Sampah Induk Bone, Muhammad Yunus menunjukkan mesin cacah bantuan PLN yang sangat berarti dalam pembuatan kompos organik. (Nalarmedia.id)
banner 325x300

Kontribusi jejak PT PLN (Persero) tidak melulu tentang listrik. Jalan bakti untuk negeri dari energi berkeadilan hingga semangat keberlanjutan.

WAKTU menunjukkan pukul 11.17 Wita, saat saya tiba di Rumah Kompos Bone. Lokasinya berada di area Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bone. Tidak jauh dari Kantor Bupati Bone.

Dari balik pintu besi bercat hijau muda dengan hiasan berbentuk daun, saya disambut pria berkacamata dan bertopi. Namanya, Muhammad Yunus.

“Ayo, masuk ke dalam,” ucap Yunus selaku Direktur Bank Sampah Induk Bone dengan ramah, Kamis (23 Oktober 2025).

Rona lelah tergambar di wajahnya. Namun, semangat Yunus berbagi cerita, lebih besar. Alasannya, kontribusi PLN sangat berarti.

Direktur Bank Sampah Induk Bone, Muhammad Yunus saat ditemui di Rumah Kompos Bone, Kamis (23 Oktober 2025). (Nalarmedia.id)

Saat memasuki Rumah Kompos Bone, tepat di sisi kiri terdapat mesin cacah. Warnanya, hijau berpadu putih. Di badan mesin terdapat tulisan, ‘PLN Peduli’.

Saat saya melangkahkan kaki dan melihat lebih dekat mesin cacah tersebut, Yunus menghampiri. Dia terlihat antusias.

“Alhamdulillah, PLN memberikan banyak bantuan untuk mendukung kerja-kerja Bank Sampah Induk Bone,” ucap Yunus sembari tersenyum.

Mesin cacah tersebut, merupakan satu dari empat bantuan PLN yang diterima Bank Sampah Induk Bone.

Bantuan dari PLN beragam, seperti motor sampah satu unit, paket sumur bor dan mesin, hingga penambahan daya listrik dari 1.300 menjadi 4.400 Watt.

Mesin cacah yang diterima Bank Sampah Induk Bone, juga modern. Tidak menggunakan minyak untuk mengoperasikannya. Cukup dicolok. Karena sudah memakai listrik. Lebih ramah lingkungan.

Hal ini menjadi salah satu komitmen nyata PT PLN (Persero) dalam mendukung elektrifikasi lintas sektor. Wujud akselerasi energi hijau.

Kepedulian PLN menyokong Bank Sampah Induk Bone ini sejalan dengan misi semangat keberlanjutan. Sampah bisa membawa berkah dan jadi rupiah.

Seperti mesin cacah kompos organik bantuan PLN tersebut berfungsi untuk ‘menyulap’ kotoran sapi, serbuk gergaji, sekam bakar, dan dedaunan menjadi produk bermanfaat bagi lingkungan.

Tim Bank Sampah Induk Bone turun ke sekolah untuk mengedukasi murid pentingnya lingkungan hingga mengumpulkan sampah.

Pengurus Bank Sampah Induk Bone juga tidak akan galau mengenai daya listrik untuk mengoperasikan mesin cacah tersebut.

Pasalnya, Bank Sampah Induk Bone juga disokong PLN melalui penambahan daya listrik hingga 4.400 Watt.

Motor Bantuan PLN: Sulap Sampah Jadi Rupiah

Pemberian PLN kepada Bank Sampah Induk Bone berupa satu unit motor begitu nyata manfaatnya. Sampah tak jadi masalah.

Ayah dua anak ini bersemangat menjelaskan besarnya kontribusi pemanfaatan bantuan motor pengangkut dari PLN.

Aktivitas pengambilan sampah di berbagai tempat oleh Bank Sampah Induk Bone, makin lancar tanpa hambatan. Mobilitas jadi lebih mudah.

Mulai dari rumah, kantor organisasi perangkat daerah (OPD), hingga sekolah, Bank Sampah Induk Bone sasar sampah yang dihasilkan.

Bank Sampah Induk Bone memanfaatkan penggunaan bantuan dari PLN berupa motor pengangkut sampah dari rumah hingga ke sekolah.

“Kami (Bank Sampah Induk Bone, red) menjemput sampah lebih praktis,” ucap Yunus.

Sebelum mengemban amanah sebagai Direktur Bank Sampah Induk Bone, Yunus merupakan PNS di Dinas Lingkungan Hidup. Sejak 2013 hingga pensiun di 2024.

Yunus menyadari, lingkungan harus diperhatikan. Utamanya pengolahan sampah. Salah urus, bisa membawa malapetaka.

Makanya setelah pensiun, lelaki kelahiran 22 Januari 1964 mengabdikan diri untuk mengawal Bank Sampah Induk Bone.

“Sampah plastik bisa diolah menjadi cinderamata yang memiliki nilai, seperti jadi tempat tisu, vas bunga, sendal, dan berbagai produk menarik lainnya,” tutur Yunus.

Hadirnya sokongan PLN ini sekaligus menjadi ‘obat kuat’ bagi Yunus untuk terus menyebarkan semangat keberlanjutan. Salah satunya dengan aktif turun ke sekolah-sekolah untuk edukasi siswa dan siswi agar peduli pada lingkungan.

Bahkan Yunus dan tim Bank Sampah Induk Bone juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya Tim Penggerak PKK.

Konsisten dan Bertanggung Jawab

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS, Ismail Bahtiar hadir dan menyaksikan langsung peresmian sarana dan prasarana pengelolaan sampah melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIP3B) Sulawesi di Bank Sampah Induk Bone, Sabtu (19 Juli 2025).

Kata Anggota DPR Ismail Bahtiar, PLN menunjukkan komitmen melalui langkah nyata dengan konsisten pada program TJSL.

Senada hal itu juga disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Bone, Andi Akmal Pasluddin. Lantaran PLN berkontribusi nyata kepada pemerintah daerah dan masyarakat.

Wabup Bone memberikan apresiasi terhadap perhatian yang ditunjukkan PLN. Terlebih, Pemkab Bone juga memberikan atensi dalam pelestarian lingkungan melalui program pengolahan sampah.

Langkah tersebut sejalan dengan visi dan misi Pemkab Bone dalam mewujudkan Bone mandiri, berkeadilan dan berkelanjutan.

Adapun General Manager PLN UIP3B Sulawesi, Fermi Trafianto menjelaskan, keseriusan PLN dengan berkomitmen dalam menjaga lingkungan. Hal itu dilakukan melalui kolaborasi berbagai pihak.

“Karena masalah sampah adalah tanggung jawab bersama. Kami berkomitmen untuk mitigasi sejak dini dan membangun usaha berbasis lingkungan,” ujar Fermi.

Elektrifikasi Nyaris 100 Persen hingga Penanaman Pohon Lokal

PLN berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya, mendorong cakupan daerah teraliri listrik. Baik di kota maupun di desa.

Untuk wilayah Kabupaten Bone, realisasi elektrifikasi di tingkat rumah tangga hampir mencapai 100 persen.

Manajer PLN UP3 Watampone, Ade Mantiri mengungkapkan, pentingnya kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak dalam mendorong rasio elektrifikasi dan perekonomian masyarakat Kabupaten Bone.

Manajer PLN UP3 Watampone, Ade Mantiri. (Nalarmedia.id)

Termasuk dalam menyukseskan program Listrik Sawah. Kata Ade, PLN bersinergi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bone.

“Hingga Oktober 2025, daerah di Kabupaten Bone yang teraliri listrik sudah pada posisi 99,99 persen,” tuturnya.

Sementara itu, Asisten Manajer Jaringan Distribusi PLN UP3 Watampone, Bahtiar menuturkan, ada beberapa program yang dicanangkan PLN.

“Termasuk program penanaman pohon. Pada 2025, PLN UP3 Watampone sudah menanam kurang lebih 1.000 pohon. Lokasinya di Barebbo dan Awangpone,” sebut Bahtiar.

PLN UP3 Watampone gencar melakukan penanaman pohon sebagai bentuk kompensasi dari pohon yang ditebang atau dipangkas dalam rangka menjaga keandalan pasokan listrik.

Bahtiar melanjutkan, program penanaman pohon ini merupakan kompensasi dari pohon-pohon yang harus ditebang atau dipangkas guna menjaga keandalan pasokan listrik. Pohon yang ditanam PLN merupakan pohon lokal yang produktif, yakni sukun.

Semangat keberlanjutan yang ditunjukkan PLN UP3 Watampone, yakni gencar mengedukasi petani untuk beralih dari diesel ke listrik.

“Alhamdulillah, respons positif dari petani dan pemilik usaha penggilingan terkait elektrifikasi ini. Karena memberikan manfaat mampu menekan pengeluaran,” kunci Bahtiar. (Muhammad Ashri Samad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *