Industri bisa ramah lingkungan. PT Semen Tonasa, memberi bukti. Terapkan semangat keberlanjutan lingkungan hingga warga lokal diberdayakan.
NAMANYA, Desa Bulu Cindea. Desa berpenduduk 5.126 jiwa tersebut merupakan salah satu desa/kelurahan binaan PT Semen Tonasa.
Desa Bulu Cindea merasakan langsung komitmen dan cinta nyata produsen semen terbesar di kawasan Indonesia Timur tersebut.
Untuk bisa sampai ke Desa Bulu Cindea, tidak sulit. Bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Jarak dari pusat perkotaan Kabupaten Pangkep hingga ke Desa Bulu Cindea kurang lebih 9 Km. Bila menggunakan motor waktu tempuh sekitar 10 menit. Kalau mobil 15 menit.
Salah satu bagian penting yang mendukung aktivitas kerja PT Semen Tonasa berada di wilayah Desa Bulu Cindea, yakni Pelabuhan Biringkassi.
Pelabuhan Biringkassi ini memiliki peran vital. Sebagai akses jalur distribusi produk PT Semen Tonasa.
Kepada penulis, Kepala Desa (Kades) Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Made Ali antusias berbagi cerita tentang besarnya perhatian PT Semen Tonasa bagi masyarakat dan lingkungan di desa.
Kades bertinggi 166 Cm mengungkapkan, sekitar 1.500 KK yang tinggal di Desa Bulu Cindea. Ratusan warga diantaranya diberdayakan bekerja di PT Semen Tonasa.
“Beroperasinya Pelabuhan Biringkassi ini juga memberdayakan tenaga kerja lokal. PT Semen Tonasa melalui CSR juga membantu masyarakat dalam penyediaan air bersih gratis, pengobatan gratis, hingga pembinaan kelompok usaha masyarakat,” ungkap Kades Bulu Cindea, Sabtu (25 Oktober 2025).
Ayah empat anak ini menuturkan, dana CSR PT Semen Tonasa juga dalam bentuk pembangunan fisik, pengembangan SDM, hingga penghijauan berupa penanaman mangrove.
Apalagi hutan mangrove di Desa Bulu Cindea seluas kurang lebih 17 hektare. Mendapat dukungan langsung program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PT Semen Tonasa.
Dukungan PT Semen Tonasa pada penanaman mangrove ini sejalan dengan fungsi mangrove dalam menekan emisi karbon.
Kades Bulu Cindea mengungkapkan, pihaknya melakukan pembibitan setiap tahunnya kurang lebih 30 ribu bibit mangrove.
Semen Ramah Lingkungan
Setiap butir Semen Tonasa yang dihasilkan terdapat semangat meminimalisir emisi karbon. Bukan sekadar wacana.
Hal itu ditunjukkan lewat aksi nyata dengan konsisten penerapan sistem manajemen energi berbasis ISO 50001.
Komitmen strategis Semen Tonasa ini sejalan dengan langkah sustainability road map SIG melalui penerapan operasional berkelanjutan dengan memberikan atensi pada isu lingkungan, sosial dan tata kelola atau environment, social, and governance (ESG).
Semen Tonasa berani melakukan penerapan hingga merasakan buah manis dedikasi yang sukses mewujudkan adanya penghematan biaya energi dengan total sebesar 16,1 juta dollar AS atau ekivalen dengan penghematan energi 4,3 juta Gigajoule (GJ).
Tidak sampai di situ saja, efek positif lainnya bagi Semen Tonasa adalah sukses melakukan pengurangan emisi karbondioksida sebesar 436.000 metrik ton.
Dukungan penerapan prinsip ESG dan keberlanjutan jangka panjang diwujudkan pula PT Semen Tonasa dengan menggandeng PLN. Khususnya, berbagi dokumen Life Cycle Assessment (LCA).
Semen Tonasa bertekad mengukur jejak lingkungan di setiap tahap produksi secara komprehensif.
Hasil kajian tersebut menjadi dasar peningkatan efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, hingga pengelolaan sumber daya yang lebih bertanggung jawab.
Sampah Jadi Energi Alternatif
Langkah PT Semen Tonasa terhadap semangat keberlanjutan lingkungan ditunjukkan melalui upaya pemanfaatan sampah menjadi energi alternatif.
PT Semen Tonasa tidak bergerak sendiri. Melainkan mendorong kolaborasi dengan stakeholder, seperti pemerintah daerah (Pemda).
Salah satu proses yang sementara berjalan adalah kolaborasi PT Semen Tonasa dengan Pemda Bone melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
PT Semen Tonasa menjajaki potensi pemanfaatan Refuse Derived Fuel (RDF) di daerah berjuluk Bumi Arung Palakka, sebutan Kabupaten Bone.
General Manager of Communication, Legal & GA PT Semen Tonasa, Muh. Akhdarisa SJ mengungkapkan, RDF menjadi solusi inovatif dalam penanganan sampah. Hal ini juga sebagai sumber energi alternatif untuk operasional perusahaan.
“PT Semen Tonasa berkomitmen dalam kontribusi program nasional penanganan sampah. Kami melihat potensi besar RDF di Bone, dan kami siap berkolaborasi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bone, Dray Vibrianto, menyambut baik inisiatif PT Semen Tonasa untuk berkolaborasi dalam penanganan sampah.
“Bone mempunyai potensi sampah yang cukup signifikan untuk diolah menjadi RDF,” ucap Kepala DLH Bone.
Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman menyebutkan, pengolahan sampah ini menjadi langkah inovasi.
Pemda Bone terbuka dengan sektor swasta, termasuk PT Semen Tonasa guna mewujudkan sistem pengelolaan sampah modern dan ramah lingkungan.
Penetrasi dan Kolaborasi
PT Semen Tonasa sebagai perusahaan semen yang memiliki tagline, “Kokoh, Kuat, Terpercaya” berkomitmen menjaga mutu kualitas produk.
Komisaris Utama PT Semen Tonasa, Andi Rio Idris Padjalangi mengungkapkan, Semen Tonasa siap berkontribusi dalam mewujudkan Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto. Kuncinya penetrasi dan kolaborasi.

Eksistensi PT Semen Tonasa menapaki usia ke-57 tahun, tidak lepas dari menjaga kepercayaan dan keberlanjutan.
Meski begitu, kata Andi Rio, persaingan di industri semen kian dinamis. Apalagi hadirnya pemain baru di tengah-tengah masyarakat.
Sebagai produsen semen terbesar di Timur Indonesia, PT Semen Tonasa harus menjawab kebutuhan pasar dan melakukan inovasi untuk menjaga kualitas produk.
Paling penting, kata Andi Rio, semangat keberlanjutan PT Semen Tonasa menjadi komitmen yang tidak bisa ditawar-tawar. Industri harus ramah lingkungan.
“Makanya PT Semen Tonasa membuka ruang kerja sama dengan Pemda dalam pengelolaan sampah,” ungkapnya.
PT Semen Tonasa berkomitmen dalam dukungan terhadap energi terbarukan.
“Salah satunya dengan mengurangi pemakaian batu bara dengan menggunakan bahan ramah lingkungan,” tandas lelaki murah senyum ini. (Muhammad Ashri Samad)















