BULUKUMBA, NALARMEDIA — Tim Penggerak PKK Kabupaten Bulukumba menggelar puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-53 PKK tingkat Kabupaten Bulukumba di Ballroom Hotel Agri, Kota Bulukumba, Senin, 8 Desember 2025.
Di momen ini, Tim Penggerak PKK Kecamatan Kajang menampilkan Drama Mini Pencegahan Perkawinan Anak.
Drama ini diharap bisa menginsipirasi dan mengedukasi masyarakat Bulukumba untuk sama-sama mencegah pernikahan usia anak.
Adapun pemeran dari drama mini tersebut, di antaranya Aswandi (Kepala Desa), Ahmad Firdan (Puang Aco), Kartini (Puang Sitti/istri Puang Aco), Asrini Abbas (Rini/anak Puang Aco-Puang Sitti), Nuraeni (Eni/sahabat Rini), dan Hj. Nurdiana (Ketua Pokja I TP PKK Kecamatan Kajang). Sementara Narator, Hj. Diarni (Sekretaris PKK Kecamatan Kajang).
Dari alur drama mini yang ditampilkan, Puang Sitti terlebih dahulu menyampaikan informasi kepada suaminya Puang Aco, tentang adanya seorang pemuda yang ingin mempersunting putrinya, Rini.
Setelah berdiskusi, kedua pasangan suami istri ini, kemudian bersepakat untuk menerima lamaran dari pria tersebut. Akhirnya mereka menyampaikan dan membujuk putrinya yang masih berstatus pelajar di Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sang ayah, Puang Aco membujuk putrinya dengan pendekatan tradisi keluarganya yang sudah turun-temurun menikahkan anak gadisnya yang beranjak dewasa.
Selain itu, Puang Sitti memperkuat alasan suaminya dengan masa depan putrinya yang dilamar dengan pria mapan.
Namun demikian, Rini protes dan tak menerima untuk dijodohkan oleh kedua orang tuanya karena ingin melanjutkan pendidikannya. Baginya masa depan yang cerah bisa diraih dengan pendidikan yang baik.
Awalnya alasan Rini ditolak mentah-mentah oleh kedua orangtuanya. Ia lalu menemui sabahatnya Eni, yang ternyata merasakan nasib sama dijodohkan oleh orangtua. Mereka mencari jalan agar lamaran tersebut, bisa dibatalkan.
Selanjutnya, Aswandi selaku kepala desa setempat memanggil Puang Aco, Puang Sitti, serta putrinya Rini. Sang kepala desa menegaskan sudah menyampaikan kepada warganya di berbagai kesempatan akan dampak negatif pernikahan dini.
Singkat cerita, Aswandi mempersilakan Hj. Nurdiana untuk mengedukasi Puang Aco dan Puang Sitti. Kata Hj. Nurdiana, pernikahan usia anak akan berdampak negatif, terutama pada aspek psikologis anak pasca menikah.
Menurut Nurdiana, usia anak belum matang. Jika terjadi pernikahan dini, maka kedua pasangan suami istri nantinya cenderung dikuasai oleh emosi masing-masing dan bisa memicu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Akhirnya pasangan pernikahan dini tersebut, berujung perceraian.
Seusai mendengar wejangan kepala desa dan penyuluh PKK, ego Puang Aco dan Puang Sitti pun melunak. Mereka memutuskan untuk tidak memaksakan kehendaknya, sekaligus memberi ruang agar putrinya bebas memilih jalan hidupnya melanjutkan pendidikan.
Terakhir, Puang Sitti berpesan kepada Rini untuk menjaga diri dan nama baik keluarganya. Rini diberi karpet merah untuk lanjut sekolah, tetapi dengan catatan tidak boleh terjebak dengan hal-hal negatif, seperti pergaulan bebas, dan lain sebagainya.
Rini merasa bahagia dan kembali menemui sahabatnya, Eni yang masih berada dalam tekanan perjodohan. Eni meminta Rini untuk membantunya, agar pernikahannya juga bisa dibatalkan.
Sekretaris TP PKK Kecamatan Kajang, Hj. Diarni menyatakan drama ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan dari tradisi, namun setiap individu berhak menentukan jalan hidupnya, terutama pendidikan dan pernikahan.
“Dengan dukungan orangtua yang memahami semangat berjuang, akhirnya Rini dan Eni bisa berjuang meraih impian yang lebih baik dan terhindar dari pernikahan usia anak,” ujarnya. Selanjutnya mereka kompak menyerukan stop usia pernikahan usia anak!
Berdasarkan data dari Tim Penggerak PKK Kabupaten Bulukumba, angka pernikahan usia anak di Bulukumba mengalami penurunan mencolok di beberapa tahun terakhir. Tercatat pernikahan usia anak di 2023, ada 53 pasang.
Di 2024, ada 25 pasang, dan 2025 hingga per September, ada 18 pasang.
Ketua Tim Penggerak PKK Bulukumba, Hj. Andi Herfida Muchtar menyampaikan terima kasih mendalam atas kolaborasi semua tingkatan pengurus dan kader PKK di Bulukumba.
Ia menegaskan, PKK akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat Bulukumba.
“Insya Allah kami akan selalu ikut membantu pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada. Seperti pernikahan dini, kita akan terus massifkan pencegahan,” ungkap Andi Herfida.
Dengan demikian, istri dari Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf ini berharap agar PKK Kabupaten, Kecamatan, sampai Desa dan Kelurahan di Bulukumba, terlibat aktif mengedukasi masyarakat akan dampak dari terjadinya pernikahan dini.
“Setelah kami bersama KUA (Kantor Urusan Agama) turun di sepuluh kecamatan, maka dari Januari sampai per September 2025, pernikahan usia anak sisa 18 pasang. Alhamdulillah ada penurunan dari tahun 2023, 2024 sampai ke 2025. Mudah-mudahan 18 pasang ini tidak bertambah lagi di tahun 2025,” jelas Andi Herfida.
Puncak peringatan HKG ke-53 tingkat Kabupaten Bulukumba ini, dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf, dan dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bulukumba, Syahruni Haris bersama sejumlah jajaran Forkopimda Kabupaten Bulukumba, para pimpinan OPD, beberapa pimpinan organisasi perempuan, ratusan pengurus PKK Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan dan Desa, serta tamu undangan lainnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bulukumba, Syahruni Haris berharap agar semangat gerakan HKG PKK semakin ditingkatkan dengan mengedepankan kepedulian sosial yang sudah dilakukan, seperti meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan atau selain daripada menunjang aktivitas keluarga.
“Selamat dan sukses atas peringatan Hari Kesatuan Gerak ke-53 PKK, yang menyelenggarakan berbagai lomba. Semoga dengan adanya lomba ini dapat meningkatkan skill ibu-ibu PKK. Selanjutnya ditularkan kepada masyarakat, sehingga memotivasi terbinanya UMKM baru,” jelas Syahruni Haris.
Sementara itu, Wakil Bupati Andi Edy Manaf mengakui peran PKK amat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat, seperti stunting maupun pernikahan usia anak.
Ia berharap HKG PKK ini, menjadi momentum penting memperkuat silaturrahim, dan kebersamaan seluruh elemen.
“Para kader PKK adalah ujung tombak pembangunan di tingkat keluarga dan masyarakat, tentunya telah banyak berbuat untuk memajukan keluarga dan lingkungan sekitar,” imbuhnya.
Wabup Edy Manaf juga mengapresiasi peran TP PKK Bulukumba beberapa tahun terakhir ini yang menorehkan berbagai inovasi, capaian dan penghargaan.
Pada momentum HKG ini, dilakukan penyerahan piagam penghargaan atas pemenang lomba-lomba yang menjadi rangkaian peringatan HKG PKK tingkat Kabupaten Bulukumba. (rls/red)















