BULUKUMBA, NALARMEDIA — Salah satu prioritas pemerintah daerah saat ini adalah pembangunan infrastruktur yang merata untuk melancarkan atau mendukung aktifitas masyarakat.
Belum optimalnya ketersediaan infrastruktur fisik merupakan alasan utama mengapa Pemerintah Kabupaten Bulukumba terus mendorong penyediaan infrastruktur fisik yang lebih memadai, khususnya di sektor pertanian yang menjadi sektor utama perekonomian daerah.
Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah mengambil langkah maju dalam sektor pertanian dengan melaksanakan pembangunan jaringan irigasi menggunakan beton pra cetak.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan proyek tersebut, kebijakan Pemda Bulukumba menunjukkan komitmen dalam mengadopsi teknologi modern.
Kini masyarakat penerima manfaat bangunan irigasi tersebut sudah bisa menikmati irigasi yang sudah terbangun.
Kepala Dinas PUTR Andi Zulkifli Indrajaya mengatakan sesuai komitmen pimpinan yang menginginkan pembangunan infrastruktur yang lebih berkualitas, maka pihaknya dalam melaksanakan pembangunan irigasi melakukan peralihan teknologi dari metode konvensional ke metode teknologi pabrikasi beton pra cetak.
Dikatakan bahwa beton pra cetak yang diadopsi menggunakan Model L, sebuah prototipe dengan berat sekitar 53 kg per buah.
Salah satu keunggulan utama dari Model L adalah umur konstruksinya yang lebih tahan lama.
Selain itu, desainnya yang mudah dimobilisasi dan memungkinkan pemasangan di berbagai kondisi medan atau lokasi. Kelebihan lainnya adalah kemudahan pemasangan tanpa memerlukan peralatan berat.
“Model ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memudahkan dalam operasi dan pemeliharaan,” ungkapnya Senin (29 Januari 2024).
Lebih lanjut dikatakan bahwa total anggaran tahun 2023 sebesar Rp29,9 milyar yang diperuntukkan untuk pembangunan saluran irigasi primer, saluran irigasi sekunder, embung, talang, terjunan dan bangunan pelimpah.
Anggaran yang dialokasikan untuk irigasi dari tahun ke tahun sebagai berikut: tahun 2021 sebesar Rp21,9 milyar untuk 66 paket, tahun 2022 menurun hanya sebesar Rp9,4 milyar untuk pekerjaan 685 meter. Kemudian tahun 2023 kembali meningkat sebesar Rp29,9 milyar untuk pekerjaan 18,465 meter.
Dengan langkah progresif ini, Pemerintah Kabupaten Bulukumba berharap bahwa proyek pembangunan irigasi tidak hanya akan memberikan manfaat segera bagi petani, tetapi juga menjadi contoh dalam mengadopsi teknologi inovatif demi kemajuan sektor pertanian.
Diketahui sebelumnya, pembangunan saluran irigasi selama ini masih menggunakan model konvensional dengan pemasangan batu dan plasteran dinding saluran. Pihak kontraktor harus memobilisasi bahan bangunan seperti pasir, batu dan semen ke lokasi proyek. (rls/red)