SETIAP tahun Pemerintah menetapkan penerima gelar Pahlawan Nasional yang diumumkan pada tanggal 10 November.
Khusus di 2024 ditunda karena Presiden Prabowo sedang perjalanan ke luar negeri. Selain Pahlawan Nasional, apakah ada pahlawan dalam skala yang lebih kecil?
Apakah ada pahlawan keluarga, pahlawan di tempat kerja, pahlawan di sekolah dan kampus, pahlawan di masyarakat, juga pahlawan di bidang tertentu seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, teknologi, lingkungan hidup, kebudayaan dan lain sebagainya?
Jawabannya ada selama dipandang berjasa besar dan istimewa di lingkup dan bidang tersebut.
Ayah, ibu dan anak dapat menjadi pahlawan keluarga. Guru dan dosen dapat menjadi pahlawan di sekolah dan kampus. Pengusaha jadi pahlawan untuk karyawannya. Karyawan dapat menjadi pahlawan di tempat kerja. ASN, polisi, tentara dan pegawai negeri lainnya dapat menjadi pahlawan di kantor pelayanannya.
Tokoh, pejabat dan warga dapat menjadi pahlawan di masyarakat. Para aktivis dakwah, lingkungan, kebudayaan, dokter, pegiat hukum dan HAM, dan lainnya juga bisa menjadi pahlawan sesuai bidang yang digeluti.
Para pahlawan di berbagai tingkat dan bidang di atas dapat berjasa besar dan istimewa karena memiliki energi yang luar biasa.
Adaptasi dari buku “Leaders Journey With Spiritual Compass” karya Noorma Edi Yusuf dan Anies Rachmawati, disebutkan ada 7 jenis energi yang diwakili oleh 5 huruf dalam singkatan SEMPI.
Pada huruf S terdapat dua energi yaitu spiritual dan sosial.
Energi spiritual terkait dengan pengenalan kepada diri sendiri dan Tuhan Sang Pencipta.
Energi spiritual berdampak kepada keikhlasan dan ketulusan dalam beraktivitas, apalagi jika dilandasi niat ibadah.
Jusuf Kalla (JK) saat diwawancarai oleh Syafii Antonio bagaimana agar beraktivitas selalu semangat dan tidak mudah lelah. Jawaban JK yaitu energi spiritual ikhlas.
Energi sosial terkait pergaulan dengan orang lain dan masyarakat. Kata Noorma dan Anies, energi sosial indikatornya tahu kondisi (TK), sadar diri (SD), sadar mengenai posisi (SMP) dan sadar mengenai akibat (SMA).
Hal ini membuat para pahlawan peduli, empati, senang memberi, dan siap berkorban untuk orang lain. Ayah dan ibu berkorban untuk anak-anaknya.
Guru dan dosen mendidik siswa dan mahasiswa. Atasan membimbing bawahan. Dokter mengobati pasien. ASN dan aparat melayani dan melindungi masyarakat.
Para aktivis peduli dan membantu masyarakat pada berbagai bidang.
Pada huruf E ada energi emosional. Energi ini membuat para pahlawan dapat mengenali emosi diri dan orang lain.
Mereka dapat mengendalikan dan memotivasi diri dan orang lain. Juga senantiasa berpikir positif dalam melihat situasi, kondisi dan perbedaan cara pandang.
Hal ini memberikan kenyamanan pada orang yang berinteraksi dengannya. Akibatnya mereka dihargai, disukai dan dicintai oleh orang lain.
Pada huruf M ada energi mental dan moral. Energi mental dan moral membuat para pahlawan berani, pantang menyerah dalam menjalani hidup dan perjuangan.
Berani menghadapi siapapun. Berani menghadapi masalah apapun. Tidak menghalalkan segala cara, jujur dan berintegritas karena berpegang teguh pada moral, etika dan agama.
Pada huruf P ada energi profesional. Hal ini terkait dengan tanggung jawab dan sikap amanah dalam menjalankan tugas.
Menurut Noorma dan Anies, energi profesional juga memiliki energi berkarya. Terus mengembangkan imaginasi, ide-ide, dan kemampuan kreatifnya menjadi tindakan yang nyata untuk menghasilkan karya yang menarik.
Pada huruf I ada energi intelektual. Energi ini membuat para pahlawan terus semangat belajar mengembangkan diri. Terus mengasah growth mindset, skillset dan know set yang relevan dan sesuai perkembangan zaman.
Tidak merasa pintar tapi pintar merasa. Dampaknya mereka memiliki ilmu yang berguna untuk peningkatan kualitas iman dan amal salehnya.
Semoga kita semua dapat meneladani energi para pahlawan. Apapun tugas, peran, dan tanggung jawab yang diemban, kita punya energi SEMPI (spiritual-sosial, emosional, mental-moral, profesional, intelektual).
Dengan energi itu insya Allah kita akan dapat menjadi pahlawan. Pahlawan keluarga, sekolah, kampus, tempat kerja, masyarakat dan berbagai bidang yang digeluti. Selamat Hari Pahlawan. (Direktur Sekolah Islam Athirah, H. Syamril, ST., M.Pd.)